• Nusa Tenggara Timur

Nelayan Asal Buraen-Amarasi Ditemukan tak Bernyawa saat Melaut

Imanuel Lodja | Sabtu, 24/09/2022 20:21 WIB
Nelayan Asal Buraen-Amarasi Ditemukan tak Bernyawa saat Melaut Perahu yang dipakai korban melaut saat dievakuasi ke pantai.

KATANTT.COM--Patrisius Boimau (32), warga Buraen, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, ditemukan meninggal di Pantai Faut Muti, Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang pada hari Jumat (23/9/2022) malam.

Saat ditemukan korban dalam keadaan terapung dalam air laut dengan senter yang dalam posisi menyala tergantung pada lehernya. Yapi Alfian Neno dan Takulinus Nufninu yang mengetahui peristiwa tersebut mengakui kalau awalnya sekitar pukul 19.00 wita, mereka berusaha untuk melaut.

Namun mereka urung melaut karena gelombang tinggi. Mereka pun duduk-duduk di tepi pantai sambil membakar kayu kering. Selang beberapa menit kemudian, Yapi melihat cahaya senter dari dalam laut yang jaraknya sekitar 400 meter. Yapi kemudian memberitahukannya kepada Takulinus.

Yapi dan Takulinus pun berusaha mencari tahu cahaya senter tersebut. Ternyata cahaya tersebut berasal dari dalam laut. Saat itu juga keduanya melihat sebuah perahu warna biru tanpa awak yang sudah dipenuhi air laut sedang terombang ambing yang diduga dihantam gelombang.

Keduanya menduga kalau perahu tersebut dihantam gelombang dan pasti ada korban yang ikut tenggelam. Yapi dan Takulinus pun langsung menginformasikan kepada beberapa warga yang saat itu berada ditepi pantai.

Bersama-sama dengan warga tersebut, mereka berusaha mengevakuasi perahu yang ditemukan para saksi ke tepi pantai sambil memeriksa apakah ada korban manusia yang tenggelam dalam insiden tersebut.

Dugaan mereka ternyata benar. Saat itu mereka melihat korban terapung dalam laut dengan kondisi senter yang sedang diikatkan pada leher korban yang sedang dalam keadaan menyala. warga langsung mengevakuasi korban ke tepi pantai dan melakukan pemeriksaan seadanya.

Mereka mengenali bahwa korban adalah saudara Patrisius Boimau. Selanjutnya warga memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak pemerintah setempat serta pihak Pospol Amarasi Selatan guna ditindak lanjuti dengan menginformasikan unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Kupang.

Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, SIK, MH, yang dikonfirmasi Sabtu (24/9/2022) membenarkan adanya kejadian orang tenggelam tersebut.

Ia kemudian memerintahkan unit Inafis Satreskrim Polres Kupang untuk melakukan identifikasi korban. "Saya sudah perintahkan penyidik untuk melakukan olah TKP serta mengidentifikasi korban," ujarnya.

Pihak keluarga korban menerima kematian Patrisus sebagai musibah dan rencana Tuhan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan ada bekas-bekas luka pada korban berupa telinga kiri dan kanan mengeluarkan darah dan terdapat luka gores pada leher bagian kanan korban.

 

FOLLOW US