• Nusa Tenggara Timur

BPJS Kesehatan-Persi NTT Lebih Tingkatkan Pelayanan JKN-KIS Jika Stok Obat Habis

Semy Andy Pah | Rabu, 31/08/2022 06:24 WIB
BPJS Kesehatan-Persi NTT Lebih Tingkatkan Pelayanan JKN-KIS Jika Stok Obat Habis FGD BPJS Kesehatan, Persi, Badan Usaha, Dinkes dan Media se-Kota Kupang di Hotel Kristal Kupang, Selasa (30/8/2022).

KATANTT.COM--Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) NTT berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, salah satunya ketersediaan obat-obat bagi pasien Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

"Untuk itu Rumah Sakit di NTT harus terus berupaya berikan pelayanan terbaik, tiap pengaduan kita respon dengan cepat" kata Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indinesia Nusa Tenggara Timur, Dr. Yudith pada FGD BPJS Kesehatan, Persi, Badan Usaha, Dinkes dan Media se-Kota Kupang di Hotel Kristal Kupang, Selasa (30/8/2022).

Dengan ketersediaan obat diakui seringkali terjadi habis atau kosong stok obat, namun upaya perbaikan akan terus ditingkatkan guna mengurangi keluhan dengan menyiapkan stok obat yang menjadi kebutuhan pasien JKN-KIS.

"Ada pula upaya perbaikan lainnya yakni mengurangi antrean pelayanan, ketersediaan ruang inap sesuai kelas peserta JKN-KIS, mempersiapkan sekaligus memanfaatkan sumber daya serta fasilitas yang ada dan sebagainya, agar implementasinya di lapangan dapat berjalan lancar," jelasnya.

Mempercepat koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan, mengoptimalkan bridging sistem informasi BPJS Kesehatan dengan layanan fasilitas kesehatan, serta memperkuat upaya edukasi publik mengenai JKN-KIS.

BPJS Kesehatan saat ini terus mendorong ketersediaan stok obat, penerapan digitalisasi pelayanan administrasi di rumah sakit, di antaranya antrean elektronik yang terkoneksi dengan Mobile JKN dan display informasi ketersediaan tempat tidur.

Sementara Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan  Peserta BPJS Kesehatan Kupqng, Ariasto mengatakan bahwa BPJS harus terus berinovasi dengan berbagai layanan guna mempermudah peserta JKN-KIS.

"Dengan adanya keluhan yang perlu dibenahi oleh rumah sakit di antaranya, pemerataan jumlah dan standar tempat tidur perawatan yang belum optimal, baik dari segi jumlah maupun sarana pelengkap lainnya sesuai dengan yang diatur dalam regulasi," jelas Ariasto.

Menurutnya, perlunya peningkatan keterbukaan informasi oleh rumah sakit terkait penyediaan sistem informasi, ketersediaan tempat tidur terkini, display tindakan operasi, obat-obatan dan sistem antrean yang terhubung dengan Mobile JKN untuk meminimalisir keluhan peserta.

Selain itu kata Ariasto, harus sinergi antara BPJS Kesehatan dengan PERSI terkait perbaikan layanan di rumah sakit adalah upaya pelayanan kesehatan yang mengedepankan mutu bagi peserta JKN-KIS.

Keywords :

FOLLOW US