• Nusa Tenggara Timur

Penumpang KMP Uma Kalada Meninggal saat Berlayar dari Sabu Menuju Kupang

Imanuel Lodja | Senin, 25/04/2022 20:21 WIB
Penumpang KMP Uma Kalada Meninggal saat Berlayar dari Sabu Menuju Kupang Petugas Kesehatan Pelabuhan Bolok didampingi anggota anggota Pos KPPPL Bolok saat melakukan pemeriksaan terhadap jenasah penumpang yang meninggal di atas kapal feri KMP Uma Kalada. (foto: Istimewa)

KATANTT.COM--Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ppatah ini seakan cocok menggambarkan kehidupan
MMP alias Maria (49). Ibu rumah tangga,warga RT 034/RW 011, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT meninggal dalam perjalanan pelayaran dari Kabupaten Sabu Raijua ke Kupang, Senin (25/4/2022).

Korban meninggal diatas kapal feri KMP Umakalada dan berlayar dari pelabuhan feri Sabu Raijua menuju pelabuhan feri Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Diperoleh informasi kalau korban dan suaminya Yunus Kese (54), Mariana Ludji (31) dan Oktovianus Koreleba (17) ke Kabupaten Sabu Raijua sejak bulan Maret 2022 lalu.

Mereka sekeluarga pergi ke Kabupaten Sabu Raijua untuk menjenguk orang tua korban (mama korban) yang sedang sakit parah.

Karena melihat kondisi orang tua korban sudah membaik maka korban bersama suami dan kerabat yang lain pulang ke Kupang.

Mereka berangkat dari Kabupaten Sabu Raijua pada Minggu (24/4/2022) malam pukul 19.00 wita menggunakan kapal feri KMP Uma Kalada dengan tujuan Kupang.

Hingga pelayaran memasuki perairan Pulau Timor tepatnya di belakang Pulau Semau, Kabupaten Kupang, suami korban memastikan bahwa korban dalam keadaan sehat.

Pada saat itu korban bersama suami dan kerabat yang lain masih sarapan pagi pada Senin (25/4/2022) pagi. Mereka makan pop mie dan minum kopi bersama-sama.

Setelah sarapan, korban sempat membaringkan diri di tempat tidur di atas kapal. Karena melihat korban kepanasan akibat cahaya matahari saat pagi hari, suami korban pun memberitahukan korban untuk pindah.

Saat korban hendak memindahkan diri, korban langsung mengalami kejang. Beberapa menit kemudian korban menghembuskan nafas terakhir dan meninggal dunia.

Sesaat setelah korban meninggal dunia, dari mulut mengeluarkan air liur dan busa. Karena masih di atas kapal feri, suami korban langsung menyampaikan kejadian tersebut ke kapten kapal, Agus Hermawan.

Pihak KMP Uma Kalada langsung melaporkan kejadian tersebut ke anggota Pos KPPPL Bolok dan ke Polsek Kupang Barat.

Suami dan kerabat korban memastikan kalau korban tidak mengidap penyakit apapun dan dalam keadaan sehat saat pergi ke Kabupaten Sabu Raijua pada bulan Maret 2022 guna menjenguk orang tua (mama) korban yang sedang sakit.

Demikian pula saat pulang dari Sabu Raijua ke Kupang, korban masih dalam keadaan sehat dan tidak ada gejala-gejala sakit.

Saat dilakukan pemeriksaan berupa visum luar oleh pihak kesehatan pelabuhan Bolok, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Korban diduga kelelahan selama berada di Kabupaten Sabu Raijua ketika mengurusi orang tua (mama korban).

Korban juga diduga kurang istirahat dan kemungkinan korban mengalami serangan jantung sehingga meninggal dunia.

Aparat keamanan dari KP3 Bolok dipimpin Kapospol Kp3 Bolok Aipda Apolonaris O. Samon dan Polsek Kupang Barat serta Bhabinkamtibmas Desa Bolok, Bripka Mesak Sinlaeloe mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi.

Jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga setelah suami korban menyatakan menerima kematian korban dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi.

Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu, S.PSi yang dikonfirmasi Senin (25/4/2022) mengaku kalau korban meninggal wajar dan sudah diserahkan ke pihak keluarga.

FOLLOW US