• Nusa Tenggara Timur

Bangkai Paus yang Terdampar di Sabu Raijua Jenis Paus Sperma

Djemi Amnifu | Jum'at, 08/04/2022 20:36 WIB
Bangkai Paus yang Terdampar di Sabu Raijua Jenis Paus Sperma Sejumlah petugas sementara mengukur Paus Sperma yang terdampar di Pantai Waddu Maddi Desa Wadu Maddi Kecamatan Hawu Mehara Kabupaten Sabu Raijua.

KATANTT.COM--Bangkai Paus yang terdampar di Pantai Waddu Maddi Desa Wadu Maddi Kecamatan Hawu Mehara Kabupaten Sabu Raijua adalah jenis Paus Sperma.

"Paus yang terdampar di Sabu Raijua adalah jenis paus sperma berjenis kelamin betina sepanjang 12,65 meter," kata Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Imam Fauzi dalam siaran pers yang diterima media ini Jumat (8/4/2022).

Menurut Imam, BKKPN Kupang mendapat laporan dari Kepala BPBD terkait adanya paus terdampar di Pantai Desa Wadu Maddi sehingga Tim BKKPN Kupang segera meluncur ke lokasi setelah berkoordinasi dengan Dinas KP dan BPBD.

Berdasarkan pulbaket di lokasi jelas dia, paus pertama ditemukan oleh Natam Rohi Rabe sekitar pukul 05.00 wita.

"Kemudian warga melaporkan hal tersebut ke kepala Desa Wadu Maddi yang kemudian sampai pada grup media sosial Pemerintah Kabupaten Kabupaten Sabu Raijua," katanya.

Dari pengukuran dan pengamatan kata dia, panjang paus 12,65 meter dengan lingkar dada 8,30 meter, panjang ekor 1,25 meter, lebar ekor 3 meter, panjang kepala 2,7 meter, lingkar kepala 5 meter dengan ketebalan lemak 9 centimeter dan panjang sirip kanan 1,25 meter.

"Menurut dokter hewan dari Dinas Pertanian, paus diduga sudah mati selama satu minggu. Untuk bobotnya, diduga sekitar 3 ton," ujarnya.

Menurut dia, rencana penanganan adalah dikubur di sempadan pantai dekat lokasi paus terdampar. Camat Hawu Mehara telah meminta sekdes terkait lokasi penguburan.

Sejauh ini excavator dari Dinas PU telah didatangkan dari Pelabuhan Seba untuk membantu proses penguburan bangkai paus.

"Kondisi saat ini, ikan paus diikat karena air bergerak naik/pasang agar posisi ikan tidak pindah. Tim menunggu kedatangan excavator di lokasi sambil memberikan sosialisasi bahaya dan larangan pengambilan biota laut terdampar," jelas Imam.

FOLLOW US