• Nusa Tenggara Timur

Anggota Polda NTT Dianiaya dan Diseret Sejumlah Pemuda Mabuk Miras di Kota Kupang

Imanuel Lodja | Rabu, 09/03/2022 15:59 WIB
Anggota Polda NTT Dianiaya dan Diseret Sejumlah Pemuda Mabuk Miras di Kota Kupang Tim unit Resmob Polda NTT turun ke lokasi membantu membekuk para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap anggota Polda NTT.

KATANTT.COM--Aksi penganiayaan menimpa Brigol Ical Napoleon, anggota Direktorat Pamobvit Polda NTT hingga mengalami sejumlah luka pada wajah dan tubuhnya.

Ia dianiaya, dikeroyok dan diseret sejumlah pemuda yang sedang pesta minuman keras hingga mabuk.

Penganiayaan ini dialami korban pada Selasa (8/3/2022) malam di jalan Fatudela 1 nomor 1 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Para penganiayaan berjumlah lima orang dari berbagai profesi seperti pegawai PLN, security kampus UKAW, wiraswasta dan sopir truk.

Teridentifikasi para pelaku yakni MF alias Marwan (39), security pada kampus UKAW Kupang yang juga warga Jalan Fatudela 1 nomor 1, RT 24/ RW 006, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota kupang.

YBAK, SPd alias Yus (30), warga Jalan Fatutuan, RT 24/RW 006, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

HN aliaw Heri (26), sopir truk yang juga warga Jalan Fatudela 1, RT 024/RW 006, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

FHO alias Fred (29), warga matan Jalan Fatudela 1, RT 024/RW 006, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang dan DJNd alias Doni (27), pegawai PLN yang juga warga RT 10/RW 05, Desa Lakekuin Barat, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.

Diperoleh informasi kalau awalnya korban hendak pulang ke rumahnya dan kebetulan melintas di depan rumah Marwan.

Saat itu ada acara ulang tahun Marwan dan para pelaku menengak minuman keras hingga mabuk.

Ketika korban melintas, Doni menghentikan sepeda motor korban dan menawarkan minuman keras.

Korban menolak karena sedang tidak enak badan. Doni terus menghadang dan memaksakan agar korban mampir dan menikmati minuman keras.

Korban kemudian berbisik pada Doni kalau dirinya adalah anggota Polri dan hendak pulang ke rumah. Bukannya, takut, Doni makin emosi sehingga berteriak dan merampas kunci kontak sepeda motor korban.

Suaranya yang meninggi memancing empat rekannya yang lain datang dan langsung menganiaya serta mengeroyok korban.

Korban yang dalam kondisi terjepit tidak bisa menyelamatkan diri. Ia berusaha kabur dan melarikan diri. Namun baru berlari dalam jarak 10 meter, dikeroyok para pelaku.

Korban pun berpura-pura pingsan agar tidak dianiaya lagi. Namun para pelaku malah menyeret korban dan terus dianiaya hingga babak belur.

Sejumlah warga berusaha melerai dan menghentikan aksi para pelaku. Korban kemudian ke Polres Kupang Kota mengadukan kasus penganiayaan dan pengeroyokan yang dialaminya.

Polisi Bekuk Pelaku

Berbekal laporan polisi nomor LP/188/lll/2022/SPKT Polres Kupang Kota tentang tindak pidana penganiayaan, anggota unit Buser Satreskrim Polres Kupang Kota mendatangi lokasi kejadian dan mencari para pelaku.

Tim unit Resmob Polda NTT dipimpin Iptu Dimas F Yusuf, STrK, SIK pun membantu mencari para pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Polisi pun mengamankan lima pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anggota Polda NTT ini dan dibawa ke Polres Kupang Kota guna proses hukum lebih lanjut.

Penyidik unit tindak pidana umum Satreskrim Polres Kupang Kota kemudian memeriksa intensif para pelaku dan diamankan di Rutan Polres Kupang Kota.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk menjalanin visum dan diperiksa penyidik Satreskrim Polres Kupang Kota.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK yang dikonfirmasi Rabu (9/3/2022) membenarkan adanya kejadian ini dan sudah diproses penyidik Satreskrim Polres Kupang Kota.

"(Pelaku) sudah diamankan di Polres Kupang Kota," tandas Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti seraya menambahkan sejumlah saksi pun sudah dimintai keterangan oleh penyidik yang menangani kasus ini.

Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti menyebutkan untuk sementara pihaknya mengamankan lima orang. "Kita masih selidiki perannya masing-masing," ujarnya.

FOLLOW US