• Nusa Tenggara Timur

Petugas BKKPN Kupang & BBKSDA NTT Bakar Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Sulamu Teluk Kupang

Imanuel Lodja | Senin, 03/01/2022 18:55 WIB
Petugas BKKPN Kupang & BBKSDA NTT Bakar Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Sulamu Teluk Kupang Sejumlah warga membantu petugas BKKPN Kupang dan BBKSDA NTR membakar bangkai paus yang membusuk dan terdampar di Pantai Sulamu.

KATANTT.COM--Bangkai paus yang ditemukan membusuk di Pantai Panfolok, Desa Pantulan, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, dibakar oleh petugas dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT yang dibantu masyarakat setempat, Minggu (2/1/2022).

 

Menurut masyarakat, bangkai paus tersebut awalnya mengapung di sekitar bibir pantai, namun karena diterjang gelombang, bangkai mamalia laut yang telah busuk ini terdampar hingga daratan.

"Kami) lihat pertama pikir perahu yang mau turunkan ikan karena besar sekali. Saat ombak pukul ke darat baru kami tahu, ternyata paus yang sudah mati," ujar Yehezkiel Patola.

Menurutnya, bangkai paus sperma itu terdampar di pantai Panfolok, Rabu (29/12/2021), sekitar pukul 09.20 wita.

Mereka baru melaporkan kepada pihak kepolisian sektor (Polsek) Sulamu pada, Sabtu (1/1/2022) karena jarak ke ibukota kecamatan yang jauh, ditambah ketiadaan jaringan telepon di desa itu.

"Setelah ketemu di pantai pada Rabu pagi, saya langsung pergi ke kampung dan beritahu tentang hal ini, jadi kami masyarakat penuh disini untuk lihat langsung paus ini. Kami baru lapor di polisi hari Sabtu kemarin," jelasnya.

Sementara, Piter Therik menambahkan, mereka sering melihat paus melewati laut di sekitar Panfolok, namun baru kali ini mereka menemukan bangkai paus.

"Kami dari pantai sering lihat paus lewat sini, saat mereka lewat itu nanti sembur air keluar jadi kami lihat," ujar Piter.

Piter mengungkapkan, petugas menjelaskan kepada mereka bahwa bangkai paus itu harus dibakar untuk menghindari masyarakat dari penyakit, yang ditimbulkan oleh bau busuk dari bangkai tersebut.

"Tadi pagi kami lihat petugas sudah ambil sampel untuk dibawa Kupang, katanya untuk dicek penyebab kematian paus ini," katanya.

Petugas dari BKKPN Kupang maupun BBKSDA NTT tidak memberikan pernyataan resmi di lokasi, terkait pembakaran bangkai paus tersebut. Mereka beralasan tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan keterangan kepada media.

Sebelumnya, bangkai mamalia laut ini ditemukan warga sejak Rabu (29/12/2021) dan baru dilaporkan ke polisi pada Sabtu (1/1/2022).

"Telah terdampar bangkai Ikan paus sebanyak satu ekor. Bangkai Ikan paus tersebut berukuran panjang kurang lebih 12 meter dan tinggi 2 meter," ujar Kapolsek Sulamu, Ipda Deff Wee.

Kapolsek Sulamu, Iptu Deff Wee langsung meminta Bhabikamtibmas Desa Pantulan dan Kelurahan Sulamu, Bripka Efraim Manuain untuk mengecek keberadaan bangkai paus tersebut.

FOLLOW US