• Nusa Tenggara Timur

Miras Picu Tindak Pidana, Kapolsek di Kupang Sampaikan Sejumlah Himbauan

Imanuel Lodja | Minggu, 21/11/2021 16:27 WIB
Miras Picu Tindak Pidana, Kapolsek  di Kupang Sampaikan Sejumlah Himbauan Sepuh Siregar

katantt.com--Konsumsi minuman keras (miras) secara berlebihan hingga mabuk sering menjadi kebiasaan bagi masyarakat Kota Kupang terutama saat menggelar sebuah acara.

Mabuk miras juga sering berujung pada tindak pidana. Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar pun mengeluarkan sejumlah himbauan.

"Saya menghimbau kepada bapak/mama sekalian, mari kita perangi perilaku mabuk-mabukan," tandas Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar, Minggu (21/11/2021).

Ia juga minta agar warga di wilayah hukum Polsek Kelapa Lima jangan membuat pesta sampai larut malam. "Pesta sampai larut malam agar dihindari karena isinya hanya orang-orang mabuk kalau sudah sampai larut malam," tambahnya.

Secara inisiatif warga juga diharapkan membantu kepolisian. "Secara inisiatif warga bantu kami, ditertibkan para penjual-penjual miras di lingkungan masing-masing," tegasnya.

Penjual miras, tambah Kapolsek Kelapa Lima, Sepuh Siregar hanya memikirkan perutnya sendiri dan itu berkontribusi pada banyaknya kriminalitas yang terjadi dan lambannya kemajuan Kota Kupang.

"Orang pemabuk itu pasti besoknya tidak kerja, dampaknya mau kasih makan anak istri darimana, ekonomi melambat dan cenderung menjadi pemalas, sukanya hanya mencari hiburan tapi kerja yang pakai otak tidak akan mampu," ujar mantan Kasat Reskrim Polres Belu ini.

Diakui pula kalau banyak kasus kriminal terjadi akibat perilaku mabuk miras.

Sejumlah kasus seperti penganiayaan, konflik kesukuan, KDRT, pembunuhan dan sejumlah kasus lainnya adalah efek dari konsumsi miras.

"Hari ini di (Kelurahan) Pasir Panjang ada orang meninggal karena ditikam. Korban tuan (penyelenggara) pesta sedang syukuran sambut baru anaknya, pelaku mabuk di tempat pesta, ditegur tuan pesta hingga akhirnya menikam tuan pesta hingga meninggal dunia," urainya.

"Jadi, mari kita sama-sama mengubah budaya tidak baik yang sudah berlangsung ini. Silahkan melaksanakan pesta atau syukuran, tapi batasi waktunya tidak sampai larut malam dan musik-musik yang bising mengganggu ketenangan istirahat warga sekitar. Mari kita ubah budaya kita supaya Kota Kupang ini bisa maju dengan pesat," tambahnya.

Diingatkan bahwa pemerintah akan sia-sia berprogram memajukan kota, tapi warganya yang tidak mau mengubah kebiasaan negatif yang menghambat kemajuan.

FOLLOW US