• Nusa Tenggara Timur

Tak Punya Listrik dan Internet, Akreditasi SMAN 4 Satar Mese di Kebun Warga

Wilibrodus Jatam | Sabtu, 11/09/2021 08:43 WIB
Tak Punya Listrik dan Internet, Akreditasi SMAN 4 Satar Mese di Kebun Warga Inilah kondisi dan suasana visitasi akreditasi SMAN Satar Mese di Kabupaten Manggarai yang dilaksanakan di kebun warga karena sekolah tersebut belum terpasang listrik dan tak terjangkau jaringan internet.

katantt.com--Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Satar Mese melaksanakan kegiatan visitasi akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebagai Asesor dalam visitasi akreditasi ini adalah Drs. Optatianus Adrianus (Asesor 1) dan Aloisius Harso, SSi,MPd (Asesor 2).

Alhasil, visitasi akreditasi ini dilaksanakan di kebun warga berjarak sekitar 1 kilometer dari SMAN 4 Satar Mese yang berad di Woa, Desa Koak, Kecamatan Satar Mese akibat tak punya jaringan listrik dan jaringan internet.

Meskipun begitu, namun semangat dari panitia Akrdeitasi Sekolah tetap solid demi keberlangsungan Visitasi Akreditasi tersebut secara Daring (online). Tempat berlangsung akreditasi secara daring itu di Ngalor Mepang nama tempat perkebunan warga di Desa Koak

Kegiatan itu berlangsung dengan aman serta berjalan lancar. Kedua Tim Asesor mewawancarai Plt. Kepala Sekolah, Ketua Komite, Camat Satar Mese, tokoh masyarakat, tentang keterlibatan SMAN 4 dalam lingkungan masyarakat Desa Koak kecamatan satar Mese.

Selain itu, Tim Asesor juga mewawancarai Siswa/i serta Guru-guru SMAN 4 Satar Mese tentang proses pembelajaran di sekolah.

Plt. Kepala Sekolah SMAN 4 Satar Mese, Rofinus Renta, S.Pd pada media ini menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, atas rahmat dan berkatnya bisa melaksanakan Visitasi Akreditasi secara daring meski harus susah payah mencari jaringan.

"Kegiatan hari ini merupakan Visitasi Akreditasi perdana untuk lembaga SMAN 4 Satar Mese sebagai sekolah baru di Kabupaten Manggarai. Dengan persiapan yang begitu lama dan membutuhkan tenaga yang ekstra, kami menyiapkan segala sesuatu demi kelancaran Visitasi Akreditasi ini," ujar Rofinus Renta.

"Kami harus membawa Semua berkas yang hendak diperiksa secara daring oleh asesor ke Ngalor cepang untuk mendapatkan jaringan, selain itu kami juga membawa genset untuk mengisi daya laptop dan Hp. Karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua Panitia dan guru-guru serta siswa yang sudah ambil bagian untuk melancarkan kegiatan ini," katanya lagi

Ia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kecamatan Satar Mese dan Pemerintah Desa Koak yang sudah menghadiri undangan serta bersedia menjawab pertanyaan dari Asesor.

Hal senada disampaikan Ketua Panitia Akreditasi SMAN 4 Satar Mese, Artemius Janu, SPd, bahwa tantangan pelaksanaan visitasi akreditasi di desa tertinggal dan terpencil tepatnya di Desa Koak pada satuan pendidikan SMAN 4 Satar Mese adalah tidak adanya konektivitas jaringan dan penerangan.

"Ini adalah tantangan terbesar yang mungkin menghalangi guru-guru terbaik untuk bekerja secara optimal," tuturnya.

Ia berharap, selaku ketua panitia Akreditasi agar tetap semangat dalam bekerja dan dapat menyukseskan kegiatan ini. Meski pelaksanaanya tidak berlangsung di dalam ruangan kelas namun di suatu tempat yang ada konektivitas jaringan terpaksa harus dikondisikan.

"Terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh unsur yang berpartisipasi dalam kegiatan visitasi akreditasi ini terlebih khusus kepada bapak kepala sekolah dan teman-teman guru SMAN 4 Satar Mese," katanya.

"Terima kasih pula kepada bapak Camat Satar Mese yang telah menyaksikan secara langsung kegiatan ini dan telah menjawab beberapa pertanyaan dari asesor demi terakreditasinya SMAN 4 satar Mese," lanjutnya.

Janu berharap agar pemerintah membuka mata untuk melihat seperti apa pergerakan guru terhebat bangsa ini. Pasalnya, pelayanan di bidang pendidikan dapat berjalan dengan aman harus difasilitasi dengan apa yang menjadi kebutuhan sekolah.

"Saya selaku ketua panitia akreditasi mengutip kalimat guru geografi SMAN 4 Satar Mese yaitu di daerah terpencil, daerah tertinggal, bukan alasan tidak terakreditasi," tutup Janu.

 

 

 

FOLLOW US