• Nusa Tenggara Timur

Uji Coba Sekolah Tatap Muka, SMKS Bintang Timur Taat Prokes

Wilibrodus Jatam | Jum'at, 10/09/2021 07:03 WIB
Uji Coba Sekolah Tatap Muka, SMKS Bintang Timur Taat Prokes Tampak para siswa bersama guru SMKS Bintang Timur saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas dengan menaati Prokes yang ketat.

katantt.com--SMK Swasta Bintang Timur Ruteng di Kabupaten Manggarai memberlakukan uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama, Kamis (9/9/2021).

Proses pembelajaran pun menerapkan protokol kesehatan yang ketat sekaligus menindaklanjuti instruksi Bupati Manggarai nomor: HK/28/2021 tentang penegasan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Manggarai yaitu uji coba penerapan pembelajaran tatap muka terbatas .

Pemberlakuan instruksi Bupati tersebut yaitu Kehadiran peserta didik tiap hari maksimal 50 persen untuk jenjang SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK. Tetapi bagi sekolah yang muridnya banyak agar potensi terjadi kerumunan tidak terjadi, bisa diturunkan 40 persen atau 30 persen kehadiran siswa perharinya.

Kepala Sekolah SMKS Bintang Timur, Benediktus Jangavarman saat ditemui media init menyampaikan, pihaknya menaati dan mendukung instruksi yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka menekan laju Covid-19.

“Kami menerapkan Prokes yang ketat, di antaranya siswa masuk hanya di satu pintu, kemudian cek suhu, bagi masker, cuci tangan sebelum masuk kelas, dan jaga jarak selama proses pembelajaran,” ujar Benediktus.

“Itu yang kami terapkan sesuai edaran surat bupati untuk mencegah penyebaran Covid-19,” katanya lagi

Ia mengatakan, pihak sekolah tetap meniadakan waktu istirahat selama pembelajaran di sekolah, baik itu untuk siswa maupun guru. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan.

Pembelajaran tatap muka, ujar Benediktus, memang telah menjadi kerinduan murid dan guru yang kini sudah terjawab. Sebab pembelajaran tatap muka langsung dinilai lebih efektif.

“Pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif ketimbang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). PJJ memiliki banyak kendala baik anak-anak maupun keadaan orang tua mereka,” pungkasnya.

Lanjutnya, lebih banyak orang tua mendukung terlaksananya pembelajaran tatap muka langsung.

“Mereka pun akan bertanggung jawab jika terjadi apa-apa,” jelas Benediktus

 

 

 

FOLLOW US