• Nusa Tenggara Timur

Kisah Perjuangan Kapolres Alor Potong Jalur Pelarian Hingga Minta Bantuan Tokoh Agama

Imanuel Lodja | Senin, 09/08/2021 18:28 WIB
Kisah Perjuangan Kapolres Alor Potong Jalur Pelarian Hingga Minta Bantuan Tokoh Agama Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas saat turun langsung meminta bantuan dukungan doa para tokoh agama dan masyarakat dalam menangkap tiga pelaku pengrusakan mobila ambulance.

katantt.com--Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, SIK harus nginap sepekan di desa dan hutan demi menangkap para pelaku pengrusakan mobil ambulance dan meresahkan tenaga kesehatan (Nakes) yang menangani Covid-19.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas sendiri harus menempuh berbagai cara guna menangkap para pelaku.

Mulai dari penyisiran lokasi, jelajah sejumlah desa, memotong jalur pelarian para tersangka hingga meminta dukungan doa para tokoh agama di Kabupaten Alor.

"Di kampung, mereka (tiga tersangka) suka bikin onar. Di luar kampung pun mereka bikin onar juga. Demikian pula dengan orang tua mereka sering berbuat masalah," ujar Agustinus Christmas, Senin (9/8/2021).

Namun begitu pasukan turun dipimpin Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas para pelaku dan kerabatnya ketakutan dan menyerahkan diri.

Ia bercerita kalau harus memikirkan berbagai cara agar tersangka menyerahkan diri dan ditangkap.

"Semua jalur distribusi makanan kami potong, jalur pelarian pun kita sekat sehingga mempersempit ruang gerak dan pelarian para tersangka," tambahnya.

Para tersangka sempat mengecoh aparat keamanan dengan bersembunyi di hutan dan distribusi bahan makanan diantar kerabat tersangka. "Mereka menggunakan trik bersembunyi di dalam hutan," ujarnya.

Polisi kemudian menyisir lokasi persembunyian para tersangka. "Tempat yang kita sisir tidak jauh dari tempat persembunyian tersangka," tandas Kapolres Alor.

"Akhirnya para tersangka menyerah karena kedinginan dan kelaparan di hutan. Karena kita potong jalurnya dan mereka tidak tahan lapar dan dingin," ujarnya.

Selain itu, orang nomor satu di Polres Alor ini meminta bantuan dan dukungan doa dari semua pemuka agama, baik dari pastor, pendeta sampai ustadz.

"Saya bilang ke orang tuanya lebih baik dia menyerahkan diri daripada ditemukan anggota saya di lapangan. Atau kondisinya bahkan kita temukan dalam kondisi yang buruk karena kelaparan dan kedinginan," tandasnya.

Kasus ini menjadi perhatian serius Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas SIK. Ia sampai terjun langsung ‘dinas’ di desa demi memburu para pelaku.

Kasus itu perusakan mobil ambulance Puskesmas Maliang, Kabupaten Alor terjadi pada Sabtu (31/7/2021) lalu sekitar pukul 18.00 Wita. Mobil tersebut diserang tiga pemuda berinisial RRM (21), NSB (25) dan RL (28).

Kasus pengrusakan ini dilaporkan ke Polsek Pantar Barat.

Awalnya, mobil ambulance yang dikendarai Jafrudin Thalib dan memuat tiga orang Nakes melintas Pasar Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor.

Mobil berhenti sebentar karena jalan yang hendak dilalui ambulance tersebut dihadang oleh sebuah sepeda motor yang melintang di jalur tersebut.

Jafrudin Thalib pun turun dari mobil untuk memindahkan sepeda motor yang menghalangi.

Namun melihat gelagat tidak baik dari RRM, salah satu pelaku, maka Jafrudin Thalib yang ketakutan langsung masuk ke mobil ambulance.

Pelaku RRM datang mendekati mobil dan memasukkan kepalanya melalui pintu mobil bagian tengah yang kebetulan jendelanya terbuka.

Ia meminta uang sebesar Rp 5.000. MB, salah seorang Nakes yang berada dalam mobil ambulance ternyata adalah bibi dari pelaku RRM.

Karena malu dengan kelakuan RRM, MB pun memukul kepala pelaku RRM dengan sandalnya. Tidak terima ditegur dan dipukul oleh MB yang juga kerabatnya, pelaku RRM emosi dan marah-marah.

Karena emosi, RRM bersama dua temannya NSB serta RL, merusak mobil ambulance yang mengakibatkan kaca mobil, body mobil ambulance dan spion mobil tersebut rusak.

Melihat peristiwa itu, teman dari pelaku yang bernama Bule saat itu langsung menghentikan pelaku dan meminta sopir untuk melanjutkan perjalanannya untuk menghindari adanya tindakan pengrusakan lebih lanjut.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi dan para pelaku pun dicari, namun tidak ketemu.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas yang mendengar kabar itu kemudian turun tangan. Sejak Senin (2/8/2021), orang nomor satu di jajaran Polres Alor ini langsung berangkat menuju desa Mauta kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor.

Kapolres membawa serta tambahan personel Brimob Kompi 4 Alor dipimpin Wadanki.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas dan anggota menggunakan speed boat Satuan Polair Polres Alor dipimpin Kasat Polair untuk membackup Personil Buser Sat Reskrim dan Intelkam Polres Alor yang sudah berangkat mendahului ke lokasi kejadian malam sebelumnya atau pada Minggu (1/8/2021) membantu Polsek Pantar Barat.

Di Kecamatan Pantar Tengah, Kapolres Alor menyambangi Puskesmas Maliang untuk memberi penguatan kepada tenaga kesehatan.

Selain bertujuan menuntaskan kasus tersebut, Kapolres juga memberikan bantuan sembako bagi para tenaga kesehatan yang berasal dari bantuan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kabupaten Alor.

Ia berharap para tenaga kesehatan dapat terus semangat dalam menjalankan tugas kemanusiaan di bidang kesehatan terutama di masa pandemi ini.

Perwira polisi berpangkat dua melati ini lalu berkonsolidasi dengan tim gabungan Polres Alor dibantu Camat Pantar Tengah dan Babinsa serta Danposramil Pantar Tengah.

Dari konsolidasi yang dilakukan, pihak keluarga pelaku memohon waktu sampai dengan pukul 18.00 untuk menyerahkan pelaku kepada kepolisian. Namun setelah waktu yang disepakati, tidak ada tanda-tanda penyerahan pelaku.

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas pun memimpin pencarian ke lokasi yang diduga menjadi persembunyian pada pelaku.

Polisi menduga keluarga pelaku rutin mengantar bantuan makanan kepada para pelaku di tempat persembunyiannya.

Kapolres Alor Sepekan Berkantor di Desa

Pada Kamis (5/8/2021) malam sekitar pukul 21.00 wita, diperoleh informasi bahwa RRM telah berada di rumah orangtuanya untuk menyerahkan diri. RRM mengaku kalau pada Kamis (5/8/2021) petang, memutuskan memisahkan diri dari pelaku RL dan NSB karena sudah tidak tahan kelaparan dan kedinginan dalam persembunyian.

Namun RL dan NSB tetap tidak mau menyerahkan diri sehingga polisi terus mencarinya.

Setelah melakukan pencarian dan pendekatan secara kekeluargaan akhirnya membuahkan hasil. Pelaku RL dan NSB akhirnya menyerahkan diri pada Sabtu (7/8/2021) tengah malam ke pihak kepolisian di rumah salah satu keluarga mereka yang ikut membantu pencarian.

Mereka mengaku menyerahkan diri karena sudah dalam kondisi kedinginan dan kelaparan di persembunyian.

RL sendiri merupakan pelaku dan DPO kasus pembakaran rumah di desa Eka Jaya yang terjadi pada 24 Desember 2019 silam.

“Pelaku RRM dan pelaku NSB yang saat ini sudah diamankan dan telah dilakukan pemeriksaan di Polres Alor, hingga kini masih terus didalami keterangannya untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lain yang turut melakukan pengrusakan,” tandas AKBP Agustinus Christmas.

Pada pencarian pelaku pengrusakan mobil ambulance, Agustinus Christmas turut mengamankan seseorang bernama RL.

Ia berharap dengan telah diamankan para terduga pelaku perusakan mobil ambulance Puskesmas Maliang, suasana kamtibmas di kecamatan Pantar Tengah tetap kondusif.

“Semoga pelayanan kesehatan dari puskesmas Maliang yang melayani 10 desa berjalan normal. Kami juga berterima kasih kepada para pihak yang sudah membantu tim gabungan Polres Alor,” tandasnya.

 

 

FOLLOW US