• Nusa Tenggara Timur

Serukan Perlindungan Anak, Pemkab TTS Kukuhkan Forum Anak Kabupaten

Christofel Baitanu | Jum'at, 23/07/2021 20:00 WIB
Serukan Perlindungan Anak, Pemkab TTS Kukuhkan Forum Anak Kabupaten Bupati TTS, Eugusem Piether Tahun saat mengukuhkan badan pengurus Forum Anak TTS periode 2021-2023 pada puncak peringatan Hari Anak Nasional di rujab Bupati TTS.

katantt.com--Sesuai dengan tema HAN 2021 “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Selatan (TTS) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama Forum Anak TTS, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Wahana Visi Indonesia (WVI) menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan untuk memperingati hari anak nasional (HAN) 2021.

Puncak perayaan HAN 2021 berlangsung di rumah jabatan (Rujab) Bupati TTS yang ditandai dengan pengukuhan badan pengurus Forum Anak TTS periode 2021-2023 pada Jumat (23/7).

“Melalui Forum Anak TTS, kami berharap kreativitas anak di Kabupaten TTS terus berkembang dengan baik sehingga suara dan aspirasi anak dan kaum muda yang bermakna dapat tersampaikan,” kata Kepala Dinas P3A TTS, Agnes Linda Fobia,S.Sos,MSi.

Dalam rangkaian HAN 2021 yang telah dimulai sejak tanggal 7 Juli-21 Juli 2021, forum anak pun turut melakukan aksi nyata ke lokus stunting di Desa Ajaobaki, Kecamatan Mollo Utara.

Ada 16 anak stunting yang berhasil ditemui dari 48 anak di desa ini yang mengalami stunting serta 9 ibu hamil. Desa Ajaobaki sendiri merupakan salah satu desa dari 25 desa lokus stunting yang ada di Kabupaten TTS.

Dinas P3A Kabupaten TTS merupakan salah satu tim konvergensi stunting di Kabupaten TTS sehingga bersama forum anak TTS menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemutaran film tentang stunting, film tentang informasi cara penularan dan pencegahan Covid-19 dan pembagian 50 paket kebersihan diri kepada anak.

“Perayaan HAN 2021 bertujuan memberikan ruang bagi anak-anak di TTS melalui forum anak sebagai wadah partisipasi anak untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan di wilayah ini, dengan melaksanakan beberapa kegiatan yang adalah hasil kreativitas dan dilaksanakan oleh mereka sendiri,” lanjut Agnes Linda Fobia.

Pandemik Covid-19 telah berdampak besar pada kehidupan anak-anak di Indonesia. Selain berisiko tertular Covid-19, pandemik ini juga berdampak besar pada kehidupan sosial anak.

Peningkatan kasus kematian menyebabkan semakin banyak anak kehilangan pengasuhan. Diperkirakan, 1,5 juta anak di seluruh dunia kehilangan orang tua atau pengasuhnya akibat Covid-19 selama 14 bulan pertama pandemik.

“Hari Anak Nasional kali ini harus menjadi pengingat bahwa anak Indonesia perlu mendapatkan perlindungan terutama di tengah tingginya angka kasus COVID-19 yang berdampak pada kehidupan mereka. Sesulit apapun keadaannya, hak-hak anak tetap harus terpenuhi dan dilindungi,” jelas PIA Manager Plan Indonesia, Muhammad Thamrin.

Rangkaian kegiatan HAN 2021 di Soe juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai untuk para murid pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan anak sekolah dasar (SD) kelas 2.

Ada pula lomba cipta dan baca puisi bagi murid sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Sanawiah (M.Ts), sekolah menengah umum (SMU) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), lomba TikTok bagi murid SMP/M.Ts, SMU, dan SMK se-Kota Soe. Seluruh kegiatan yang berlangsung dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan 5M.

FOLLOW US