• Nusa Tenggara Timur

Anak dan Keluarga Terdampak Badai Seroja di Lembata Jalani Dukungan Psikososial

Djemi Amnifu | Kamis, 15/07/2021 06:43 WIB
 Anak dan Keluarga Terdampak Badai Seroja di Lembata Jalani Dukungan Psikososial Salah seorang staf Plan Indonesia memberikan bantuan sebuah bola kepada anak korban bencana badai Seroja di Lembata.

katantt.com--Banjir bandang dan tanah longsor akibat badai Seroja yang melanda sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021, termasuk Kabupaten Lembata.

Pasca bencana badai Seroja ini, pemulihan terus dilakukan, berbagai instansi pemerintah dan organisasi kemanusiaan, termasuk Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).

Dukungan terus dilakukan untuk membantu keluarga penyintas terutama anak-anak.

Plan Indonesia memberikan bantuan yang terfokus pada tiga sektor, yaitu pendidikan di masa darurat (education in emergency), perlindungan anak di masa darurat (child protection in emergency), dan penyaluran air bersih dan sanitasi (water, sanitation, hygiene in emergency).

Di Kabupaten Lembata sendiri, Plan Indonesia telah bekerja kurang lebih 15 tahun dan memiliki sekitar 10 ribu anak dampingan.

Dalam melakukan respons untuk bencana banjir bandang dan tanah longsor ini, Plan Indonesia fokus membantu pemulihan anak-anak dan keluarga dampingan yang terdampak.

Berdasarkan catatan Plan Indonesia, sebanyak 1.178 anak dampingan terdampak bencana di Lembata, dengan 1.058 di antaranya terpaksa dievakuasi ke pusat pengungsian terdekat.

Hingga 12 Juli, Plan Indonesia dan tim relawan setempat telah melakukan kegiatan dukungan psikososial bagi anak-anak yang tersebar di 9 titik pengungsian.

Dari 240 sesi psikososial yang direncanakan hingga Oktober 2021 nanti, sebanyak 6 sesi dukungan psikososial berupa kegiatan rekreasi dan pembelajaran sederhana bagi anak-anak telah dilakukan.

Plan Indonesia menargetkan sedikitnya 128 sesi dukungan sosial terlaksana sepanjang Juli 2021.

Selain itu, Plan Indonesia telah menyiapkan 1.250 paket hunian/shelter kit, 1.250 paket pertukangan, 1.250 kelambu, dan 1.250 paket manajemen kebersihan menstruasi bagi warga di Lembata.

Program ini didukung oleh Emergency Response and Early Recovery Fund (EREF) dan Plan International.

Namun seluruh kegiatan distribusi bantuan secara langsung harus dihentikan sementara mengikuti instruksi Bupati Nagekeo, nomor 1 tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lembata tertanggal 7 Juli 2021.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Lembata yang dirilis pada Rabu (7/7), sudah terdapat 819 kasus terkonfirmasi positif yang tersebar di 9 kecamatan.

Sejak Mei 2021, Plan Indonesia telah mendistribusikan bantuan non tunai (cash voucher assistance) senilai Rp1,2 juta per keluarga (total 610 keluarga).

Program ini mendapatkan dukungan pendanaan dari START FUND, konsorsium internasional yang terdiri dari 42 lembaga nonprofit yang bergerak untuk memperkuat sistem bantuan kemanusiaan, serta melalui pendanaan sponsorship Plan International dan local fundraising.

Dalam mendistribusikan bantuan, Plan Indonesia terus berupaya menjangkau seluruh tempat pengungsian mandiri yang tersebar di berbagai tempat, terutama kebun milik para warga terdampak.

Berdasarkan pantauan Plan Indonesia, warga terdampak yang menempati rumah darurat di kebun masing-masing masih membutuhkan banyak bantuan, khususnya terkait air bersih dan sanitasi.

Dorongan untuk terus mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat yang didukung dengan penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai, seperti, toilet, tempat cuci tangan pakai sabun, dan fasilitas lainnya.

Mari galang bantuan untuk #prioritaskananak terlindungi dan terlepas dari risiko yang timbul akibat lonjakan penularan COVID-19 dengan berdonasi sekarang juga melalui support.plan-international.or.id

 

 

 

FOLLOW US