• Nusa Tenggara Timur

Peternak di NTT Diarahkan Menjadi Peternak Produktif

Djemi Amnifu | Sabtu, 27/03/2021 08:48 WIB
Peternak di NTT Diarahkan Menjadi Peternak Produktif Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberi sambuatan saat berkunjung ke lokasi ternak Kelompok Tani Ternak Intan Permai Desa Leunklot Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka, Jumat (26/3).

katantt.com--Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menyumbang ternak sapi guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.

Karena itu, para peternak di NTT harus lebih diarahkan menjadi jadi peternak yang produktif mulai cara pemeliharaan, pembuatan kandang, pakan dan lahan.

"Di Jepang 300 sapi diurus oleh satu orang, sementara di kita sini 10 sapi bisa diurus oleh puluhan orang. Saya minta kita mulai efisien. Kita harus menuju peternak yang efisien, efektif dan produktif," tegas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL).

Penegasan ini dilecutkan orang nomor satu di NTT saat menyambangi lokasi ternak Kelompok Tani Ternak Intan Permai Desa Leunklot Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka, Jumat (26/3).

"Kita harus tunjukan peradaban peternak di NTT sudah mulai maju, " tandas VBL.

Menurut VBL, pemerintah memiliki tugas untuk terus berinovasi dan mengajarkan masyarakat peternak agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

Termasuk mengajarkan peternak cara-cara membersihkan kandang dan mengurus sapi secara efektif.

"Saya minta agar Dinas Peternakan Provinsi membuat kandang permanen di sini. Buat kandang yang rapi sehingga menjadi model bagi kelompok ternak yang lain di Malaka belajar di sini. Ajarkan mereka cara untuk bersihkan kandang dan kumpulkan kotoran sapi sehingga bisa dijual, " pesan VBL.

Ia minta agar kelompok ternak juga menyiapkan lahan ternak lebih dari dua hektar. Ada banyak jenis rumput dan pakan ternak yang bisa ditanam dan dikembangkan. Tidak mungkin berbicara ternak tanpa adanya pakan.

"Seluruh jagung-jagung habis panen, kita siapkan mesin pencacah. Sehingga batang dan tongkolnya bisa kita manfaatkan sebagai pakan ternak pada musim kemarau. Supaya sapi-sapi kita berat badannya tetap stabil," jelas Gubernur.

Gubernur mengatakan untuk pengembangan sapi Wagyu di NTT dibutuhkan orang-orang keterampilan khusus. Mereka harus paham betul cara mengurus sapi jenis ini.

"Tahun 2024 diharapkan kita sudah bisa dapatkan sapi wagyu murni yang punya kualitas daging premium di NTT. Saya minta satu orang anak muda dari kelompok ini yang raji dan pintar untuk kami kirim ke Jepang agar dilatih di sana cara pelihara sapi ini.

"Kita rencanakan kirimkan 100 orang ke sana dari setiap kabupaten. Yang pergi ini tidak boleh orang sembarang. Mereka yang nanti latih peternak lainnya cara pelihara sapi ini," katanya.

Politisi Nasdem tersebut memberikan apreasiasi kepada kelompok Tani Intan Permai yang tetap setia menjaga dan memelihara sapi bantuan dari pemerintah.

"Saya banyak dengar ada pemberian bantuan pemerintah (sapi Red) tapi begitu dicek satu tahun kemudian, para penerima bilang sapi sudah habis dijual. Tapi kelompok ini tetap bekerja serius dan rajin menjaga bantuan pemerintah sampai saat ini," puji VBL.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Malaka, Rofinus Seran menjelaskan Kelompok Tani Intan Permai sudah terbentuk sejak 2012 dengan anggota 50 orang.

Tahun 2014, kelompok tersebut dapatkan bantuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari pemerintah dalam bentuk sapi 95 ekor terdiri dari 90 betina dan 5 ekor jantan.

"Sampai saat ini jumlah sapi sudah capai 200-an ekor.72 ekor dijual untuk penuhi kebutuhan keluarga. Kelompok ini sungguh menjalankan prinsip bahwa sapi betina produktif tidak dijual. Kelompok ini bangga karena bisa dikunjungi oleh Gubernur," jelas Rofinus Seran.

Dikatakan Rofinus, jumlah sapi di Malaka 92. 282 ekor sapi. Untuk pengembangan ternak dilakukan program Inseminasi Buatan (IB) dengan didukung oleh 13 orang inseminator yang terampil.

"Pada kesempatan yang bermartabat ini, kami juga ingin kembangkan IB sapi wagyu. Apabila ada bibit itu di provinsi, kami diberi juga bibit itu," kata Rofinus.

 

FOLLOW US