Washington, katantt.com - Pemerintahan Presiden Amerikan Serikat (AS) Joe Biden mengklaim telah berusaha menghubungi pemerintah Korea Utara (Korut) sejak Februari lalu, tetapi hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan apapun.
Padahal Washington telah mencoba berbagai cara agar bisa mencoba berkomunikasi dengan Pyongyang, dalam rangka mencegah ketegangan di antara kedua negara meningkat, sebagaimana dikutip dari BBC pada Minggu (14/3).
Diketahui, AS dan Korea Utara tetap berselisih mengenai program rudal nuklir dan balistik Korea Utara. Tiga pertemuan antara pendahulu Biden dan Pemimpin Korut Kim Jong-un tidak membuahkan hasil.
Pasalnya, AS membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklir. Ini merupakan tuntutan utama AS dan kekuatan Barat lainnya.
Sementara itu media pemerintah Korea Utara belum mengakui bahwa Joe Biden adalah presiden AS. Dan upaya AS untuk berkomunikasi dengan Pyongyang termasuk melalui `New York Channel`, perwakilan Korea Utara di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Ada banyak upaya untuk terlibat dengan Korea Utara, tetapi tidak ada kontak yang berarti selama lebih dari 12 bulan, termasuk sebagian besar tahun terakhir Donald Trump sebagai presiden," kata salah satu pejabat.
Biden telah mengumumkan tinjauan kebijakan di Korea Utara, yang diharapkan akan diresmikan pada April mendatang.
Dia menyebut Kim seorang preman, dan menekankan perlunya pelucutan senjata nuklir Korea Utara sebelum sanksi ekonomi AS dan PBB yang berat dapat dikurangi.