• Nusa Tenggara Timur

Gadis di Sumba Timur Tewas dengan Tubuh Penuh Luka

Imanuel Lodja | Jum'at, 19/02/2021 08:34 WIB
Gadis di Sumba Timur Tewas dengan Tubuh Penuh Luka Jenasah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha Waingapu menggunakan mobil patroli Polres Sumba Timur.

katantt.com--Seorang gadis berusia 19 tahun ditemukan tewas dengan sejumlah luka pada kepala, wajah dan tubuhnya, Kamis (18/2).

Jenasah korban ditemukan di lokasi pantai, Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, NTT.

Belakangan teridentifikasi kalau korban adalah Mujizat Sofia Dolorosa,19, warga RT 26/RW 12, Kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur.

Saat ditemukan, korban mengenakan jaket lengan panjang warna hitam, baju kaos berkerah bergaris paduan warna ungu dan abu-abu, celana pendek jeans warna biru.

Penemuan sosok mayat perempuan di lokasi pantai ini menghebohkan masyarakat setempat.

Saat ditemukan, korban pada posisi terbaring dengan posisi tubuh menyamping ke kanan di tepi pantai, Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur.

Jenasah korban pertama kali ditemukan Dion Hina Wungu Langu,35, warga Pametihau, RT 05/RW 03, Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur.

Saat itu Dion berjalan seorang diri di pesisir pantai.

Ia kaget melihat seorang perempuan yang tidur di pinggir pantai.

Dion langsung ke Pos Polisi Pamong Praja Londa Lima, Desa Kuta, Kec. Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, yang ada di pinggir jalan.

Ia melaporkan temuannya kepada petugas satuan polisi pamong praja terkait kejadian tersebut.

Petugas satuan polisi pamong praja langsung mendatangi lokasi kejadian dan melihat sesosok perempuan dengan posisi terbaring ditepi pantai tersebut.

Petugas Sat Pol PP melihat ada darah yang sudah mengering di bagian kepala korban.

Petugas Sat Pol PP melaporkan ke Jhon de Fretes dan Jhon pun langsung menghubungi anggota bhabinkamtibmas, Brigpol Agus dan aparat Desa Kuta.

Bertengkar Sebelum Tewas

Patin Ndamung,23, karyawan honorer pada Dinas Perhubungan Kabupaten Sumba Timur mengakui kalau pada Rabu (17/2) petang, saat mengerjakan tembok dapur rumahnya sempat mendengar korban Mujizat Sofia Dolorosa sedang berkomunikasi dengan seseorang melalui handphone.

Warga kelurahan Temu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur ini sempat menegur korban agar berbicara lebih pelan karena saat itu korban sedang bertengkar dengan seseorang dalam komunikasi handphone.

Teguran Patin Ndamung tidak dihiraukan korban karena ia terus bertengkar dengan seseorang dengan nada suara keras di handphonenya.

Selang beberapa saat kemudian, korban mematikan handphone dan menghubungi orang lain.

Jelang malam hari, korban keluar dari rumah dan tidak berpamitan dengan penghuni rumah yang lain.

Hingga Kamis (18/2) pagi, korban belum juga pulang ke rumah.

Patin Ndamung dan kerabat korban kemudian berusaha mencari korban di sekitar tempat tinggal korban namun tidak ditemukan.

Menjelang siang, Patin Ndamung didatangi tetangga dan memberitahukan kalau ada penemuan mayat di tepi pantai sambil menunjukan foto korban kepada Patin dan keluarga korban yang lain.

Patin pun membenarkan kalau saat korban keluar dari rumah pada Rabu (17/2) petang, korban menggunakan pakaian seperti saat terakhir korban ditemukan.

Patin mengakui kalau selama ini korban pacaran dengan Robi namun sering menerima telepon dari beberapa pria.

Anggota Polres Sumba Timur dan anggota unit identifikasi Satuan Reskrim Polres Sumba Timur ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara awal.

Jenasah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur menggunakan kendaraan patroli Polres Sumba Timur.

Jenasah korban hendak dilakukan tindakan medis dan otopsi.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian penemuan jenasah korban antara lain 1 buah handphone merk Nokia dengan casing warna biru.

Pada tubuh korban di temukan luka robek di bagian pipi kiri, kanan dan pelipis.

Dari luka pada tubuh korban, kuat dugaan korban dianiaya dengan benda tajam, hingga korban meninggal dunia.

Hingga Jumat (19/2), jenazah korban masih berada diruangan jenasah RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, menunggu tim medis untuk autopsi.

Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono yang dikonfirmasi, Jumat (19/2) membenarkan kejadian ini.

"Benar (kejadiannya). hasil otopsi korban dibunuh dengan benda tajam," tandas kapolres Sumba Timur.

Polisi juga berusaha meredam emosi keluarga korban dan mengantisipasi adanya aksi balas dendam dari pihak keluarga korban.

 

FOLLOW US