• Nusa Tenggara Timur

Sidak ke RSUD Soe, Wabup dan DPRD TTS Temukan 15 Tahun Mesin Oksigen Rusak

Christofel Baitanu | Selasa, 09/02/2021 19:00 WIB
Sidak ke RSUD Soe, Wabup dan DPRD TTS Temukan 15 Tahun Mesin Oksigen Rusak Wabup TTS, Johny Army Konay,SH,MH, bersama Ketua Fraksi PKB DPRD TTS, Roy Babys serius memperhatikan mesin oksigen di RSUD Soe yang rusak selama 15 tahun.

katantt.com--Selama 15 tahun mesin oksigen di RSUD SoE rusak dan luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Kerusakan ini menjadi temuan Wakil Bupati TTS Johny Army Konay,SH,MH bersama Ketua Fraksi PKB DPRD TTS Roy Babys, SiP ketika melakukan isnpesksi mendadak (sidak) ke RSUD Soe, Selasa (9/2).

Wabup TTS, Johny Army Konay,SH,MH, langsung memerintahkan agar mesin oksigen tersebut diperbaiki agar dapat digunakan memenuhi kebutuhan oksigen di RSUD Soe.

Army--demikian sapaan karibnya mengaku bersama Ketua Fraksi PKB Roy Babys melakukan sidak guna melihat dari dekat termasuk memastikan kondisi fisik mesin oksigen yang sudah lama rusak apakah masih bisa di perbaiki atau tidak.

"Kami dua (Army dan Roy Red) melakukan sidak untuk memastikan apakah mesin oksigen yang ada bisa di perbaiki atau tidak. Ternyata setelah kami periksa kondisi fisik mesin yang rusak hanya satu alat regulator dan bisa di perbaiki," kata Army.

Alatnya jelas Army lagi, kemudian dicopot untuk dibawa ke Politeknik Negeri Kupang untuk service oleh teknisi di sana.

"Kami pastikan alat tersebut dalam waktu dekat sudah bisa di fungsikan," ujarnya.

Terpisah Ketua Fraksi PKB DPRD TTS, Roy Babys menyebut kondisi Kabupaten TTS saat ini masuk zona hitam.

Hampir setiap hari ada korban meninggal karena Covid-19 diduga karena kehabisan oksigen karena RSUD Soe masih tergantung atau memasok bahan oksigen dari pihak ketiga yakni Toko Mubatar Soe.

Padahal toko tersebut saat ini ditutup karena pemilik toko pun meninggal akibat terpapar Covid-19. Bisa dibayangkan pasokan bahan saat ini apakah terpenuhi atau terbatas lalu bagaimana dengan kondisi pasien darurat dan membutuhkan oksigen.

"Dari kondisi yang terjadi kami berniat melihat dari dekat kondisi mesin tersebut jika dapat di perbaiki dan ternyata hanya satu alat saja regulator yang rusak sudah kami ambil untuk di perbaiki," sambungnya.

Ia mengaku bersama Wabup TTS, Johny Army Konay secara sukarela memperbaiki alat yang rusak tersebut dengan dana pribadi.

"Dari pada rusak sama sekali padahal kita punya barang lebih baik diperbaiki. Kami pastikan alat tersebut mesin oksigen sudah bisa berfungsi kembali selah alatnya diperbaiki," kata Roy.

Ia menambahkan alat tersebut merupakan bantuan pemerintah negara Jerman untuk RSUD SoE tahun 2004 silam dan rusak tahun 2007 lalu. Bantuan tersebut bersamaan dengan bantuan serupa bagi RSUD TTU, RSUD Malaka dan RSUD Atambua.

Kepala Tata Usaha RSUD SoE Richard Sareng mengaku mesin oksigen tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Jerman tahun 2004, sebelumnya di manfaatkan hingga tahun 2007 baru rusak.

"Selama ini rumah sakit bekerja sama dengan Tokoh Mubatar untuk pasokan bahan oksigen yang di produksi di Toko Metro dan Toko Sinar Bangunan Kupang," ujarnya.

Richard Sareng mengatakan stok oksigen tiap hari 25-30 tabung yang dipasok ke RSUD SoE guna melayani pasien Covid-19. Namun kendala saat ini pemilik Toko Mubatar SoE meninggal tetapi ada yang menangani sehingga pelayanan lancar.

Ia menambahkan guna meningkatkan pelayanan yang lebih maksimal maka ke depan RSUD SoE akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Siloam Kupang.

Ia mengaku kebutuhan oksigen RSUD SoE selama pandemi Covid-19 meningkat pada akhir Desember 2020 sampai Rebruari 2021. Jika sebelumnya hanya 15-20 per hari meningkat maenjadi 25-30 tabung per hari .

Lonjakan ini sempat mengakibatkan kekurangaan pasokan pada pertengahan Januari karena suplayer RSUD SoE yaitu Toko Mubatar Jaya sempat tutup.

Begitu pula mitra suplayer yaitu Toko Metro Kupang dan Sinar Bangunan Kupang kewalahan melayani permintaan pembelian dari semua RS.

Karena itu, pembelian oksigen dan dibatasi hanya 25 tabung perhari namun saat ini pasokan sudah relatif lancar karena dibantu dari Pemprov NTT melalui Dinas Kesehatan NTT.

"RSUD Soe sendiri berupaya melakukan kerja Sama operasional (KSO) bersama mitra RS Siloam Kupang menggunakan Generator Pasifik Indonesia(GPI) yang akan mulai beroperasi 1 minggu ke depan menghasilkan 40 tabung oksigen perhari," jelasnya.

 

FOLLOW US