Pasca Pembakaran Rumah di Desa Bugalima, Polisi Berhasil Amankan Tiga Pucuk Senpira di Desa Ilepati

Imanuel Lodja | Senin, 28/10/2024 07:14 WIB

Tim Gabungan dari TNI dan Polri melakukan patroli dialogis di wilayah Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur akhir pekan lalu. Patroli dialogis dipimpin Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita. Tiga pucuk senpira yang berhasil diamankan Tim Gabungan TNI-Polri saat melakukan razia dialogis

 

KATANTT.COM--Tim Gabungan dari TNI dan Polri melakukan patroli dialogis di wilayah Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur akhir pekan lalu. Patroli dialogis dipimpin Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita.
 
Saat patroli di Desa Ilepati, Kecamatan Adonara Timur, Kapolres Flores Timur dan tim gabungan menyita tiga pucuk senjata api rakitan (Senpira) laras panjang.
 
"Tim gabungan TNI-Polri patroli dialogis ke Desa Ilepati menyita tiga pucuk senjata api rakitan laras panjang," ujar Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita saat dikonfirmasi akhir pekan lalu.
 
Ketiga senjata itu diamankan terkait bentrok berdarah antara warga Desa Ile Pati dengan Desa Bugalima yang menewaskan dua orang. Aparat TNI dan Pomri pun menghimbau kepada warga agar dapat beraktivitas normal tanpa ada rasa takut.
 
Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita juga memastikan kalau situasi keamanan di wilayah Adonara Timur sudah kondusif.
 
Aparat juga melakukan kegiatan pelayanan dapur lapangan, penyediaan air siap minum menggunakan mobil water gen dari Polda NTT dan giat trauma healing. "Semua berjalan lancar. Keamanan sudah kondusif. Warga silahkan beraktivitas tanpa rasa takut," ujar mantan Kapolres Rote Ndao ini.
 
Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita juga mengungkapkan jumlah tersangka terkait bentrokan berdarah antardua desa itu kini bertambah menjadi 20 orang. Sebanyak 96 personel TNI-Polri dikerahkan untuk menyisir Desa Ile Pati, Kecamatan Adonara Barat.
 
I Nyoman Putra Sandita.mengatakan 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Flores Timur
 
Para tersangka termasuk warga yang dianggap sebagai provokator bentrokan dan pemilik senjata. Ditegaskan lagi bahwa situasi kedua desa yang berkonflik itu sudah mulai kondusif. 
 
Walau begitu, petugas masih tetap berjaga di sana. Anak-anak yang masuk sekolah juga akan dikawal serta diantar jemput oleh anggota polisi dan TNI. Ia mempersilakan para perempuan di desa itu untuk kembali beraktivitas. "Kami sudah sampaikan anak-anak yang mau masuk sekolah akan diantar jemput," ujarnya.
 
Personel TNI dan Poliri masih terus berjaga di sekitar lokasi kejadian. Bantuan-bantuan pun terus berdatangan dan menunggu untuk didistribusikan kepada warga seperti makanan anak-anak, kasur, tenda gulung, selimut, makanan siap saji, dan sebagainya. Tenda-tenda polisi juga masih berdiri rapi. 
 
Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Sulastri HI Rasyid menyebut warga dari Desa Ile Pati dan Desa Bugalima yang bentrok terkait sengketa lahan sudah sudah sepakat berdamai. 
 
Kesepakatan damai itu tertuang dalam berita acara penyelesaian konflik antara Desa Ile Pati dan Desa Bugalima di Kantor Camat Adonara Barat.
 
Rapat penyelesaian konflik itu digelar oleh Pemkab Flores Timur dihadiri perwakilan lima desa yakni Desa Ile Pati, Desa Bugalima, Desa Wureh, Desa Kimakamak, Desa Wolokibang. Mereka sepakat untuk berdamai dan menjamin keamanan dan ketertiban semua pihak.
TAGS : Polres Flores Timur Kasus Sengketa Lahan Senpira