• Nusa Tenggara Timur

Warga Flores Timur di Tujuh Desa Dmintai Waspadai Banjir Lahar DGunung Lewotobi

Imanuel Lodja | Senin, 27/01/2025 09:16 WIB
Warga Flores Timur di Tujuh Desa Dmintai Waspadai Banjir Lahar DGunung Lewotobi Senyum bahagia Anak-anak pengungsi di posko tersebut, yang selama ini dilingkupi perasaan cemas dan panik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, bergembira dalam kegiatan trauma healing yang dipandu oleh personel Polwan Polres Flotim.

KATANTT.COM--Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur kembali meletus sebanyak dua kali pada Sabtu (25/1/2025) petang.  Letusan kali ini menyemburkan  abu vulkanik setinggi 1.000 dan 1.600 meter diatas puncak.

Laporan tertulis dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki letusan pertama terjadi pada pukul 17.17 Wita, dengan tinggi kolom abu mencapai 1.600 meter diatas puncak.
 
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25 Januari 2025 pukul 17:17 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 3.184 m di atas permukaan laut)," mengutip laporan tertulis PPGA Lewotobi Laki-laki yang dikeluarkan pukul 17.26 Wita.  
 
Pada erupsi tersebut menurut PPGA Lewotobi Laki-laki kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini juga terekam di seismogram dan berlangsung selama tujuh menit 18 detik dengan amplitudo maksimum 29.6 milimeter.
 
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi ± 7 menit 18 detik," tulis PPGA dalam laporannya.
 
Sementara itu pada pada pukul 17.54 wita PPGA Lewotobi kembali melaporkan aktivitas Gunung Lewotobi yang mengalami erupsi susulan pada Sabtu (25/1) pukul 17.40 Wita. Pada erupsi kedua ini, tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter.
 
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25 Januari 2025 pukul 17:40 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut), PPGA Lewotobi melaporkan dari Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang. 
 
Disampaikan PPGA Lewotobi, erupsi ini teramati kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.  
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi ± 4 menit 50 detik," lapor PPGA.
 
PPGA juga menyampaikan saat terjadi erupsi kedua, disertai suara gemuruh. Ketua PPGA Lewotobi Laki-laki, Herman Josef dalam keterangan tertulis pada Sabtu (25/1/2025) mengimbau masyarakat untuk menghindari jalan yang melintasi dari Desa Nawokote ke Hewa dan Dulipali karena sedang terjadi banjir lahar dingin dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
 
"Himbauan kepada kepada masyarakat yg melintasi  Jalan Nawokote ke Hewa , Dulipali agar selalu berhati-hati, (karena) saat ini sedang terjadi banjir lahar dingin dari puncak Gunung Api Lewotobi," tulis Herman dalam keterangan tertulisnya. 
 
Disampaikan PPGA juga saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT masih berstatus siaga atau level III.
 
Pada status siaga atau level III, gunung dengan tinggi 1.584 meter diatas permukaan laut itu diingatkan PPGA agar warga dan pengunjung tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan  sektoral sejauh enam kilometer ke arah Barat Daya, Utara-Timur Laut.
 
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 6 Km," sebut PPGA dalam laporannya. 
 
PPGA juga mengingatkan warga di tujuh desa yakni Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawokote agar mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Lewotobi Laki-laki akibat hujan dengan intensitas tinggi. 
 
Warga yang terdampak hujan abu juga diimbau untuk tetap memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari abu vulkanik karena bisa berakibat terjadi gangguan pada sistem pernapasan.

FOLLOW US