• Nusa Tenggara Timur

Warga Kolorae-Raijua yang Hilang Saat Memancing, Ditemukan Tak Bernyawa

Imanuel Lodja | Senin, 30/12/2024 09:31 WIB
Warga Kolorae-Raijua yang Hilang Saat Memancing, Ditemukan Tak Bernyawa Salah seorang warga Korolae yang hilang saat memancing ditemukan dalam kondisi selamat berhasil dievakuasi.

 

 

KATANTT.COM--Alan Arib ngewi Leo (24), warga yang hilang diterjang ombak saat memancing dengan rekannya akhir pekan lalu akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
 
Warga RT 017/RW 009, Dusun V, Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, ini ditemukan pada Sabtu (28/12/2024) malam sekitar pukul 22.20 Wita di Kolouju (Mercusuar atau pantai santigi) di RT 008/ RW 004, Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua.
 
"Telah ditemukan mayat Alan Arib Ngewi Leo yang tenggelam dan terendam di air laut setelah dihantam ombak," ujar Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis saat dikonfirmasi pada Minggu (29/12/2024) malam.
 
Korban Alan ditemukan di dasar laut oleh dua orang nelayan yang turun menyelam untuk mencari korban. "Korban ditemukan di dasar laut yang posisi korban kedua kaki terikat oleh tali senar yang dipakai korban untuk memancing," tambah Paulus Naatonis.
 
Kedua nelayan asal Raijua, Kabupaten Sabu Raijua langsung melakukan upaya untuk membawa korban naik ke atas permukaan. Sekitar pukul 09.00 wita, korban Alan berhasil dievakuasi oleh kedua nelayan  yang turun menyelam.
 
Alan langsung dibawa ke ke permukaan  menggunakan gabus (pelampung) yang diikat pada tubuh korban dan selanjutnya dibawa ke pinggir pantai.
 
Jenazah Alan kemudian dibawa dengan mobil avanza ke rumah korban untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak  Puskesmas Ledeunu. Pemeriksaan dilakukan oleh dr. Shandy S.S. Bethan. Dalam pemeriksaan ini ditemukan beberapa luka lecet maupun luka robek di seluruh tubuh.
 
Luka lecet dan luka robek tersebut diakui dokter  sesuai dengan perlukaan akibat persentuhan dengan benda tumpul. Tidak ditemukan tanda – tanda patah tulang tengkorak. ditemukan tanda – tanda asfiksia berupa pucat pada daerah selaput mata, bibir, kuku tangan, dan kaki.
 
Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak untuk dilakukan otopsi. Untuk menguatkan penolakan tersebut, keluarga korban membuat surat pernyataan.
 
Sebelumnya, warga sudah terlebih dahulu menemukan jenazah Aprianus Putra Kanni Kinya yang juga Kepala Urusan (Kaur) Desa Kololae, Kabupaten Sabu Raijua.
 
Korban Aprianus ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi terbalik dengan kepala dan badan terendam didalam air laut. Kedua korban bersama kerabat mereka Aprianus Wurru Hahe (22) memancing bersama di Pantai Santigi /Mercusuar.
 
Mereka  bertiga mancing di pinggir batu. Saat itu posisi air laut  sangat bergelombang  dan naik  sampai di atas batu. Usai melepas tali senar pancing, gelombang besar naik sampai diatas batu dan Aprianus Putra Kanni Kinya melihat kedua korban sudah jatuh ke dalam laut dari atas batu.
 
Korban Aprianus Putra Kanni Kinya terbawa arus dan hilang. Sementara korban Alan masih berteriak minta tolong namun kemudian hilang terbawa arus.
 
Aprianus Wurru Hahe kemudian meminta bantuan warga yang ikut memancing untuk mencari kedua korban. Ia pun menginformasikan kepada aparat desa dan warga setempat terkait peristiwa ini.
 
Sekitar pukul 22.10 wita, korban Aprianus Putra Kanni Kinya sempat terapung ke atas permukaan, namun beberapa menit kemudian ombak membawa korban dan menghilang.
 
Baru pada pukul 00.16 wita, korban Aprianus Putra Kanni Kinya  ditemukan di pinggir pantai oleh Kepala Desa dan pihak keamanan serta warga yang ikut mencari korban.
 
Saat ditemukan, posisi korban sudah tidak bernyawa. Warga dan aparat keamanan kemudian melanjutkan untuk mencari korban Alan yang belum ditemukan.
 
 

FOLLOW US