KATANTT.COM--Aprianus Putra Kanni Kinya (30) yang juga kepala urusan (Kaur) pada Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, ditemukan tewas pada Sabtu (28/12/2024). Sementara rekannya Alan Arib Ngewi Leo (24) masih hilang dan belum ditemukan.
Kedua warga RT 017/RW 009, Dusun V, Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Barat ini hilang sejak Jumat (27/12/2024) di Kolouju (Mercusuar) di Pantai Santigi wilayah RR 008/RW 004, Desa Kolorae, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua saat memancing.
Jenazah Aprianus Putra Kanni Kinya ditermukan di pinggir Pantai Santigi oleh kepala desa dan pihak keamanan serta warga yang ikut mencari korban pada Sabtu subuh sekktar pukul 00.16 wita.
Diperoleh informasi kalau kedua korban bersama Aprianus Wurru Hahe (22) pergi memancing pada Jumat (27/12/2024) malam sekitar pukul 20.30 Wita.
Aprianus Wurru Hahe saat itu sedang berada dan tidur di rumah Posyandu. Ia dibangunkan oleh kedua korban dan diajak memancing di pantai Santigi.
Mereka bertiga bersama-sama ke laut untuk memancing ikan di Kolouju (Mercusuar) atau Pantai Santigi. Ketiganya memancing di pinggir batu. Saat itu posisi air laut sangat bergelombang dan air laut naik sampai di atas batu.
Kemudian korban Aprianus Putra Kanni Kinya dan korban Alan Arib Ngewi Leo melepas tali mancing terlebih dahulu. Sedangkan Aprianus Wurru Hahe sedang memasang umpan lalu pergi ke tempat lain yang berjarak sekitar 30 meter dari kedua korban.
Setelah Aprianus Wurru Hahe melepas tali pancing, tiba- tiba gelombang besar naik sampi di atas batu. Aprianus Wurru Hahe melihat kedua korban sudah jatuh ke dalam laut dari atas batu. Posisi batu ke air laut setinggi sekitar kurang lebih 20 meter.
Korban Alan sempat berteriak minta tolong kepada Aprianus Wurru Hahe. Sedangkan korban Aprianus Putra Kanni Kinya terbawa arus dan hilang. Usai berteriak minta tolong, korban Alan pun hilang terbawa arus dan tengelam.
Aprianus Wurru Hahe lari meminta tolong warga. kebetulan tidak jauh dari lokasi atau sekitar 500 metet dari tempat kejadian ada sekelompok masyarakat sedang memancing.
Aprianus Wurru Hahe pun meminta tolong kepada warga untuk mencari kedua korban. Sekitar pukul 22.10 wita, korban Aprianus sempat terapung ke atas. Namun beberapa menit kemudian ombak membawa korban dan menghilang.
Aprianus Wurru Hahe kemudian memberitahukan kepada keluarga mengunakan sepeda motor sehingga keluarga dan warga masyarakat bersama sama mencari kedua korban .
Sekitar pukul 00.16 Wita, korban Aprianus Putra Kanni Kinya ditermukan di pinggir pantai oleh kepala desa dan pihak keamanan serta warga yang ikut mencari korban.
Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa atau sudah meninggal dunia. Pencarian dilanjutkan untuk mencari korban Alan yang sampai saat ini belum ditemukan.
Jenazah korban Aprianus Putra Kanni Kinya dibawa oleh masyarakat dengan mobil ambulance ke rumah korban untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas medis dari Puskesmas Ledunu.
Dokter Shandy S.S. Bethan yang memeriksa korban menjelaskan kalau korban meninggal karena asfiksia karena tenggelam. Dalam pemeriksaan medis ini ditemukan pula beberapa luka lecet maupun luka robek di seluruh tubuh.
Luka lecet dan luka robek tersebut sesuai dengan perlukaan akibat persentuhan dengan benda tumpul. "Tidak ditemukan tanda – tanda patah tulang tengkor," ujar Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2024).
Ia menyebutkan kalau korban Aprianus Putra Kanni Kinya ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi terbalik dengan kepala dan badan
terendam di dalam air laut. Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak untuk dilakukan otopsi.
Untuk menguatkan penolakan tersebut, keluarga korban kemudian membuat surat pernyataan. "Korban Alan Arib Ngewi Leo, sampai saat ini belum ditemukan dan dalam proses upaya pencarian," tambah Paulus Naatonis.