• Nusa Tenggara Timur

Siswi di Kupang Bacok Warga Fenun-Amanatun Selatan yang Sudah Beristri

Imanuel Lodja | Senin, 12/02/2024 07:41 WIB
Siswi di Kupang Bacok Warga Fenun-Amanatun Selatan yang Sudah Beristri Warga Desa Fenun Amanatun Selatan-TTS, mandi darah dan terluka dibacok seorang siswi SMA.

 KATANTT.COM--Seorang pria di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami luka serius karena dibacok seorang siswi SMA. Belum diketahui persis motif siswi SMA ini menganiaya korban yang sudah memiliki istri di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Tindak pidana penganiayaan berat ini terjadi di RT 009/RW 004, dusun II, Desa Benu, kecamatan Takari, Kabupaten Kupang pada Minggu (11/2/2024) siang. Korban Maksimus Tefi (29), warga RT 012/RW 005, Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS.

Korban dibacok dengan parang oleh NAT (17), siswi SMA yang juga warga RT 009/RW 004, Dusun II, Desa Benu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Korban yang mengalami luka berat saat ini dirawat di Puskesmas Takari, Kabupaten Kupang.

Ia mengalami luka pada leher bagian belakang dan kepala bagian belakang. Sementara pelaku NAT diamankan anggota Polsek Takari.

Hermes Suan alias Adi Suan, salah satu saksi yang mengetahui kejadian ini mengaku bertemu dengan korban di pinggir jalan di RT 008/RW 004, Desa Benu sudah dalam keadaan mandi darah.

Korban mengalami luka robek bekas senjata tajam. Korban mengatakan bahwa dia telah dipotong/dibacok oleh pelaku NAT di rumah pelaku di Desa Benu. Hal yang sama diakui Hadadeser Lelan alias Eser bahwa ia bertemu dengan korban di pinggir jalan di Desa Benu.

"Saat itu korban sudah dalam keadaan berdarah dan ada luka robek bekas sabetan senjata tajam. korban menyampaikan bahwa yang telah membacok korban pada kepala adalah pelaku," jelas Eser.

Korban mengaku dibacok saat berada di dalam kamar di rumah pelaku. Anggota jaga Polsek Takari yang mendapat informasi dari Bhabinkamtibmas Desa Benu dan Noelmina, Bripka I Gede Suta Perdana terkait kasus penganiayaan di Desa Benu langsung ke lokasi kejadian.

Lima orang anggota Polsek Takari yakni Kanit Sabhara, Kanit Provos, Kanit Intelkam dan 2 anggota Bhabinkamtibmas mendatangi lokasi kejadian di Desa Benu. Anggota Polsek Takari mendapati korban di rumah pelaku dalam kondisi sudah bersimbah darah.

Polisi kemudian minta bantuan warga masyarakat membawa korban ke Puskesmas Takari untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu anggota lain melakukan olah TKP, mencari barang bukti serta mengamankan terduga pelaku.

Sejumlah saksi diperiksa penyidik unit Reskrim Polsek Takari. "Untuk motif kejadian masih sementara dalam penyelidikan," ujar Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Elpidus Kono Feka saat dikonfirmasi Senin (12/2/2024).

Korban juga diketahui bukan kerabat pelaku. Saat kejadian, pelaku seorang diri di rumah karena orang tua nya sedang menanam padi di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu.

Warga lain mengakui kalau banyak warga di Desa Benu curiga dengan kehadiran korban di sekitar Desa Benu karena saat ini sedang marak kasus pencurian ternak warga dengan sistim bantai di tempat.

FOLLOW US