• Nusa Tenggara Timur

Diduga Tiga Warga Oelnasi Dalang Pembakaran Rumah Keluarga Amabi

Reli Hendrikus | Jum'at, 15/12/2023 22:23 WIB
 Diduga Tiga Warga Oelnasi Dalang Pembakaran Rumah Keluarga Amabi Melkzon Beri

KATANTT.COM--Diduga tiga warga Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang menjadi dalang dari aksi pembakaran dan pengrusakan rumah milik Yeni Oriana Amabi, Soleman Amabi dan Melkisedek Amabi pada Minggu (13/8/2023) lalu. Ketiga warga Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah tersebut adalah Noh Leinati, Noh Sanaunu dan Abia Sanaunu.

"Kita sudah laporkan tiga orang ini ke Polsek Kupang Tengah yang diduga sebagai dalang dari aksi pembakaran rumah dan pengrusakan rumah milik klien kami," tegas Melkzon Beri, SH, MSi, selaku kuasa hukum Yeni Oriana Amabi dan Soleman Amabi kepada wartawann, Rabu (13/12/2023).

Kasus ini dilaporkan ke Polsek Kupang Tengah oleh Yeni Oriana Amabi sesuai laporan polisi nomor: LP/B/70/VIII/2023 Sek Kuteng tertanggal 14 Agustus 2023 dan Soleman Amabi laporan polisi nomor: LP/B/71/VIII/2023/ Sek Kuteng tertangal 14 Agustus 2023.

Melkzon Beri berharap aparat Polsek Kupang Tengah untuk serius mengusut dan mengungkap kasus pembakaran dan pengrusakan rumah kilennya di Desa Oelnasi. Hal ini agar bisa memberikan efek jera dan rasa keadilan bagi masyarakat.

Yang menjadi pertanyaan sekarang kata Melkzon Beri adalah apakah aparat Polsek Kupang Tengah serius atau tidak. Kasus ini sudah cukup terang benderang dan sudah dilaporkan sejak Agustus 2023 lalu. "Ketiga orang yang kita laporkan ini yang diduga kuat memobilisasi orang dari luar untuk melakukan tindakan anarkhis di Desa Oelanasi," sebutnya.

Pernyatakaan senada diungkapkan Jhon Amabi selaku juru bicara Keluarga Amabi bahwa Noh Leinati, Noh Sanaunu dan Abia Sanaunu adalah pihak yang paling bertanggungjawab. Ketiganya diduga sebagai dalang dalam aksi pembakaran dan pengrusakan rumah ketiga keluarganya.

"Mereka bertiga ini yang memobilisasi orang tidak dikenal (preman) keluar masuk Desa Oelnasi. Mereka bertiga yang tampung orang tidak dikenal buat base camp di rumahnya sebelum kejadian pembakaran dan pengrusakan," kata Jhon Amabi..

Jhon Amabi sendiri mengaku sempat bertemu dengan para preman (Obed Magang, Dedi Magang & Weni Pandu) dan meminta mereka agar angkat kaki dari Desa Oelnasi tidak perlu mencampuri urusan internal Keluarga Amabi.

Pasalnya kata Jhon Amabi, pihaknya memiliki bukti kuat atas kepemilikan lahan yang diukur untuk dibagikan kepada ahli waris dari Keluarga Amabi. Hanya saja, oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab dimanfaatkan untuk memecah belah keutuhan Keluarga Amabi.

"Bagaimana kami (Keluarga Amabi) secara sukarela menyerahkan lahan untuk dibangun puskesmas pembantu di Desa Oelnasi kemudian kami ukur tanah lagi untuk dijual. Itu adalah isu yang menyesatkan oleh oknum-oknum tak bertangungjawab," sambungnya.

Menurut Jhon Amabi, pihaknya tidak mau terpencing dengan melakukan perlawanan aksi para preman yang membakar dan merusaki rumah milik saudaranya. Justru menyerahkan sepenyhnya kepada aparat kepolisian agar diproses secara hukum.

"Ternyata Tuhan balas perbuatan mereka atas kami dalam peristiwa di Oesapa. Semua terungkap dalam peristiwa di Oesapa itu," ujarnya.

Sementara informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan para preman yang melakukan pembakaran dan pengrusakan rumah di Desa Oelnasi diduga dipimpin oleh Obed Magang, Dedi Magang dan Weni Pandu.

Diduga yang menjadi koki di Base Camp di Oeanasi yang menyiapkan makan bagi para preman adalah Elton Sefrenkling Serang alias Bocor. Sedangkan pelaku pembakaran rumah Yeni Amabi diduga kuat dilakukan Jo, warga Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengahtermasuk merusaki rumah Soleman Amabi dan Melkisedek Amabi.

FOLLOW US