• Nusa Tenggara Timur

Gempa Guncang Kupang, Mako Polsek Sulamu Bergeser Terancam Roboh

Imanuel Lodja | Senin, 06/11/2023 06:51 WIB
 Gempa Guncang Kupang, Mako Polsek Sulamu Bergeser Terancam Roboh Kondisi bangunan pada sebagian ruangan di Mapolsek Sulamu yang dihantam gempa dan mengalami pergeseran pada Kamis (2/11/2023).

KATANTT.COM--Dampak gempa 6.6 SR yang mengguncang Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (2/11/2023) pagi dirasakan warga di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.

Mako Polsek Sulamu menjadi salah satu fasilitas yang berdampak karena mengalami keretakan dan pergeseran."Akibat gempa pagi ini yang berkekuatan 6,6 Skala Richter, Mako Polsek Sulamu mengalami beberapa pergeseran keretakan yang semakin besar dan berpotensi runtuh kalau diguncang gempa dengan kekuatan yang sama lagi," ujar Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby saat dikonfirmasi, Kamis (2/11/2023) pagi.

Keretakan terjadi pada tembok bangunan Mako dan kerusakan pada beberapa ruangan di Polsek Sulamu. Lantai keramik pun pecah-pecah dan terbelah. Demikian pula plafon pada seluruh ruangan bangunan mako Polsek Sulamu rusak dan jatuh.

Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus L. Apelaby langsung melaporkan kejadian ini ke Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata.

Orang nomor satu di jajaran Polres Kupang ini langsung memerintahkan Kapolsek Sulamu Ipda Berthoanus L. Apelaby segera mengecek situasi masyarakat dan mendata kerusakan yang terjadi akibat gempa.

Terkait dengan hal tersebut, Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus Apelaby sudah menyampaikan himbauan kepada personil Polsek agar tidak terlalu banyak beraktivitas di ruangan Mako untuk antisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Untuk sementara anggota Polsek Sulamu belum berani beraktivitas dalam ruangan karena adanya kerusakan yang sangat serius. Namun anggota sudah membersihkan ruangan dan Mako Polsek Sulamu untuk menyingkirkan material bangunan akibat gempa tersebut.

Kapolsek Sulamu, Ipda Berthoanus Apelaby juga langsung patroli dan menghimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, SSi, MSi, dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023) menyebutkan kalau gempa bumi tektonik M 6.6 di Kupang, tidak berpotensi tsunami.

Gempa tektonik terjadi pada Kamis 2 November 2023 pukul 04.04.45 WIB di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,3.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,26° LS ; 123,72° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah Tenggara Kupang Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 25 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kupang dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar).

Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Rote Ndao dan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Sementara di daerah Alor dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Hingga pukul 04.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Ia menghimbau agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

FOLLOW US