• Nusa Tenggara Timur

Pria asal Ngada Ancam Bunuh Diri dari Atas Tower Antena Radio Kantor Sinode GMIT

Imanuel Lodja | Rabu, 09/08/2023 06:54 WIB
Pria asal Ngada Ancam Bunuh Diri dari Atas Tower Antena Radio Kantor Sinode GMIT Tim Basarnas Gabungan saat berusaha melakukan evakuasi AW, seorang pria asal Desa Inerie, Kabupaten Ngada yang hendak bunuh diri dari atas tower antena radio di Kantor Sinode GMIT di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Selasa (8/8/2023) malam.

KATANTT.COM--AW (56), seorang pria asal Desa Inerie, Kabupaten Ngada, mengancam hendak bunuh diri dengan memanjat tower antena setinggi 65 meter.

Aksi ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan AW. Kali ini AW memanjat tower antena radio di Kantor Sinode GMIT di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Diperoleh informasi kalau AW memanjat tower tersebut sejak Selasa (8/8/2023) tengah malam. Tim Basarnas Gabungan berupaya mengevakuasi AW yang enggan turun dari tower antena radio Kantor Sinode GMIT Kupang.

Hingga Selasa, 8 Agustus 2023 tengah malam, petugas masih terus melakukan upaya evakuasi. AW pun mengancam untuk melompat dan bunuh diri. Evakuasi dilakukan Tim Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang dipimpin Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Muhdar, SSos.

Evakuasi dilakukan bersama unsur SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Provinsi NTT, Polresta Kota Kupang, BPBD Kota Kupang beserta Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang. Tim berupaya menurunkan korban dari atas tower namun belum membuahkan hasil.

AW telah melakukan aksinya beberapa kali pada tempat yang berbeda-beda. Informasi yang diperoleh dari pihak Sinode GMIT bahwa korban menaiki tower antena tersebut pada Selasa dini hari. Hingga Selasa tengah malam pukul 23.00 Wita, upaya evakuasi belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, I Putu Sudayana, SE, MAP, yang juga hadir di lokasi kejadian menyampaikan bahwa, tim sudah berupaya maksimal, namun hingga saat ini korban belum bersedia untuk turun dari tower antena tersebut.

Selain proses evakuasi yang dilaksanakan pada kondisi malam hari, Tim Basarnas yang juga sudah berada di puncak tower juga mengalami kesulitan karena mendapat perlawanan dan ancaman dari korban AW.

FOLLOW US