• Nusa Tenggara Timur

Kapolda NTT Ingatkan Siswa Bintara Polri Jangan Lakukan Pelanggaran Selama Pendidikan

Imanuel Lodja | Rabu, 26/07/2023 06:28 WIB
Kapolda NTT Ingatkan Siswa Bintara Polri Jangan Lakukan Pelanggaran Selama Pendidikan Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma memasang tanda pangkat kepada salah satu siswa Bintara Polri saat membuka pendidikan pembentukan Bintara Polri gelombang II TA 2023 SPN Polda NTT dilakukan di SPN Polda NTT, Selasa (25/7/2023).

KATANTT.COM--Sebanyak 276 orang calon bintara Polri menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT untuk gelombang II TA 2023. Pembukaan pendidikan pembentukan Bintara Polri gelombang II TA 2023 SPN Polda NTT dilakukan di SPN Polda NTT, Selasa (25/7/2023) oleh Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengingatkan bahwa selama ini dalam beberapa kasus ada siswa yang dipecat karena melakukan pelanggaran serius. "Beberapa kasus ada siswa yang dipecat karena (melakukan) pelanggaran serius) selama pendidikan baik di dalam lingkungan lembaga pendidikan maupun di luar,"ujar Kapolda NTT saat membuka pendidikan pembentukan ini.

Diingatkan bahwa apa yang sudah diperjuangkan dengan susah payah berkompetisi dengan ribuan calon lainnya dan para siswa sudah berhasil agar dijaga dengan baik agar tidak ada masalah yang dapat dikeluarkan dari lembaga pendidikan.

"Terpilihnya saudara sebagai peserta didik saat ini, merupakan sebuah sukses awal dari perjuangan panjang yang harus kalian tempuh. Keberhasilan ini tidak lepas dari kesungguhan, ketekunan, dan keuletan saudara disertai doa restu dan dukungan dari orang tua dan keluarga serta berkah dan karunia Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa," tegas jenderal polisi bintang dua ini.

Mantan Kadiv Hubinter Polri ini minta agar siswa memanfaatkan kesempatan yang berharga dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan serta memperluas dan menambah wawasan tentang kepolisian secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Karena sesungguhnya kehidupan itu adalah pembelajaran yang panjang dan tidak akan pernah berakhir untuk belajar.

Program pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri gelombang II tahun anggaran 2023 ini diselenggarakan secara serentak di Sepolwan, Pusdik Brimob dan Pusdik Polair Lemdiklat Polri serta di sekolah polisi negara Polda dengan jumlah peserta didik sebanyak 15.429 orang yang terdiri dari bintara tugas umum 12.580 orang, bintara Brimob 500 orang, bintara polair 100 orang, bintara Polwan 649 orang, Tamtama Brimob 1.500 orang dan tamtama polair 100 orang.

Selama menjalani proses pendidikan, siswa akan diberikan berbagai pengetahuan, keterampilan, serta penguasaan teknis dan taktis profesi kepolisian dasar karena banyak hal baru yang akan didapatkan sebagai bekal sebelum diangkat dan dilantik menjadi anggota Polri.

Pendidikan ini juga menyiapkan para peserta didik yang nantinya akan menghadapi tugas kepolisian yang sangat penting dan mulia, yaitu pengamanan agenda besar nasional, pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 yang pentahapannya sudah dimulai pada tahun ini. Untuk itu, diperlukan keseriusan dan kesungguhan untuk menyerap seluruh materi yang akan diberikan.

Para peserta didik juga akan diberikan berbagai pelatihan jasmani agar memiliki kualitas fisik yang prima serta mental kepribadian yang baik. "maka ikuti seluruh aturan dan petunjuk serta arahan para gadik, instruktur dan pengasuh yang akan mendampingi kalian selama pendidikan," tambah mantan Wakapolda Sulawesi Utara ini.

Diingatkan bahwa kemampuan dan perilaku para bintara dan tamtama di lapangan akan menentukan wajah Polri dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisinya. "Oleh karena itu, sekali lagi saya ingin mengingatkan bahwa hakikat pendidikan Polri tidak saja untuk memberikan ilmu pengetahuan untuk kecerdasan dan keterampilan, namun lebih dari itu untuk membentuk polisi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan membentuk akhlak yang mulia. karena sesungguhnya pendidikan itu adalah untuk memuliakan manusia," tandas Johni Asadoma.

Oleh karena itu, proses pendidikan yang relatif singkat ini harus dirancang secara baik dan benar, dengan prinsip mengutamakan kualitas dan memberikan porsi yang lebih besar kepada kegiatan praktek kerja lapangan, agar hasil didiknya sesuai dengan yang diharapkan.

Kapolda agar seluruh siswa mempersiapkan fisik dan mental kalian selama mengikuti pendidikan. "Hndari pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh peraturan serta ketentuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga," ujar Kapolda NTT.

Selain itu, pertahankan sikap disiplin, penuh semangat dan tekad yang kuat serta motivasi yang tinggi bahwa tujuan kalian selama berada di lembaga pendidikan adalah untuk belajar, berlatih dan menempa diri. "Bangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik, dengan pendidik, pelatih, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan, sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis," katanya.

"Tanamkan sikap responsif dan ikhlas dalam setiap proses belajar mengajar, sehingga ilmu yang diberikan oleh gadik maupun instruktur benar- benar dapat diserap oleh para siswa sekalian," tambahnya.

Ke-276 siswa di SPN Polda NTT ini akan mengikuti pendidikan berlangsung selama 5 bulan yaitu dari tanggal 25 Juli hingga 21 Desember 2023, dengan jumlah jam pelajaran 1.200 jam pelajaran.

Pola pendidikan yaitu 1,5 bulan pembentukan dasar bhayangkara, 3 bulan pembekalan fungsi teknis kepolisian, latihan teknis dan latihan kerja serta 0,5 bulan pembulatan dan pembekalan. Para siswa ditangani 96 orang pendidik dan 18 orang pengasuh di SPN Polda NTT.

FOLLOW US