• Nusa Tenggara Timur

Kesadaran Berlalu Lintas masih Rendah, Polda NTT Gelar Operasi Patuh Turangga 2023

Imanuel Lodja | Senin, 10/07/2023 09:50 WIB
Kesadaran Berlalu Lintas masih Rendah, Polda NTT Gelar Operasi Patuh Turangga 2023 Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma secara simbolis memasang pita kepada lengan salah satu anggota Satlantas Polda NTT dan anggota Denpom IX/1 Kupang saat memimpin apel gelar pasukan di Polda NTT, Senin (10/7/2023).

KATANTT.COM--Polda NTT menggelar Operasi Patuh Turangga 2023. Operasi bidang lalu lintas ini digelar selama 14 hari mulai tanggal 10 Juli hingga 23 Juli 2023 secara serentak.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum, saat memimpin apel gelar pasukan di Polda NTT, Senin (10/7/2023) menyebutkan kalau operasi patuh ini merupakan operasi Harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan edukatif dan persuasif serta humanis didukung penegakan hukum lalu lintas secara elektronik (statis dan mobile) guna meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

"Sasaran operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata yang dapat menghambat dan mengganggu kamseltibcarlantas," ujarnya.

Mantan Kadiv Hubinter Polri ini berharap Operasi Patuh tahun ini dapat menekan jumlah korban fatalitas kecelakaan lalu lintas, meminimalisir kemacetan lalu lintas, meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas serta terwujudnya Kamseltibcarlantas yang mantap.

Permasalahan di bidang lalu lintas berkembang dengan cepat dan dinamis sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Disebutkan kalau perkembangan transportasi juga telah memasuki era digital, dimana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman, cukup menggunakan handphone. Modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja polri khususnya polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut.

Polisi lalu lintas terus berupaya melaksanakan program Kapolri yang disebut presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan). Salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan. "Keselamatan memang sesuatu yang pertama dan utama dalam berlalu lintas," tandas jenderal polisi bintang dua ini.

Lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas. Di sisi lain, keselamatan dalam berlalu lintas sering diabaikan bahkan tidak dianggap penting. Hal itu ditunjukkan dari pengguna lalu lintas. "Kesadaran pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya masih rendah," tambahnya.

Data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT berdasarkan aplikasi IRSMS (integrated road safety management system) yang dikelola Ditlantas Polda NTT, pada tahun 2022 sebanyak 1.326 kejadian, dengan korban meninggal dunia 406 orang, luka berat 488 orang, luka ringan 1.488 orang.

Dibandingkan pada tahun 2021 sebanyak 1.191 kejadian. "Terjadi kenaikan jumlah laka sebesar 135 kejadian atau naik 11 persen," tandas orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini.

Jumlah pelanggaran lalu lintas pada tahun 2022 sejumlah 26.046 pelanggaran dibandingkan tahun 2021 sejumlah 16.711 pelanggaran terjadi kenaikan sejumlah 9.335 pelanggaran atau naik 55 persen. Untuk itu, dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas, Polri melaksanakan operasi kepolisian di tingkat Polda dan Polres dengan sandi operasi “Patuh Turangga 2023”.

Kepada seluruh jajaran, Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma menekankan bahwa selama pelaksanaan operasi agar melaksanakan deteksi dini, penyelidikan dan pemetaan terhadap lokasi atau tempat yang rawan terhadap kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas.

“Lakukan pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh masyarakat tentang kamseltibcarlantas berupa kegiatan sosialisasi, penyuluhan, melalui pemasangan spanduk, banner, baliho, penyebaran leaflet dan stiker serta melalui media cetak, media elektronik, dan media sosial. Lakukan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas serta hindari tindakan kontraproduktif yang dapat merusak citra Polri,” tegasnya.

Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma juga mengingatkan agar setiap personel melaksanakan penegakan hukum secara elektronik serta teguran subjektif dan humanis terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Untuk itu, seluruh aparat kepolisian diharapkan memberikan contoh dan teladan bagi masyarakat. "Saya minta mereka yang terlibat operasi ini selalu santun, humanis dan tetap melakukan penegakan hukum," ujarnya.

FOLLOW US