• Nusa Tenggara Timur

Hujan Lebat, Jalan Darurat di Lokasi Longsoran Takari-Kupang Kembali Ditutup

Imanuel Lodja | Kamis, 23/02/2023 15:11 WIB
Hujan Lebat, Jalan Darurat di Lokasi Longsoran Takari-Kupang Kembali Ditutup Jalan darurat di lokasi longsor Kilometer 73, Jalan Timor Raya, Kecamatan Takari kembali ditutup pada Kamis (23/2/2023) siang. Penutupan jalan darurat tersebut akibat hujan lebat yang terjadi sejak Kamis pagi hingga siang pukul 13.00 wita.

KATANTT.COM--Jalan darurat di lokasi longsor Kilometer 73, Jalan Timor Raya, Kecamatan Takari kembali ditutup pada Kamis (23/2/2023) siang. Penutupan jalan darurat tersebut akibat hujan lebat yang terjadi sejak Kamis pagi hingga siang pukul 13.00 wita.

"Kalau kondisi hujan ini tentunya kita tutup apapun alasannya ditutup (jalan darurat) di lokasi longsor," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) X Wilayah NTT, Agustinus Junianto, Kamis (23/2/2023).

Menurut Agustinus penutupan jalan darurat tersebut dilakukan karena kondisi tanah di lokasi longsor yang berlumpur dan licin akibat hujan. Apalagi jalan darurat yang dibuka sejak Minggu (19/2/2023) itu masih berada di atas timbunan material longsor yang dipadatkan.

Dan juga untuk mengantisipasi terjadinya pergeseran material tanah yang masih dalam proses pengerukan dan pembersihan yang bisa membahayakan pengguna jalan. Ia menyampaikan penutupan jalan di lokasi longsor tersebut untuk keselamatan pengguna jalan. "Apapun alasannya keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama," tegasnya.

Dijelaskannya, penutupan jalan tersebut juga dengan memperhatikan peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG tentang potensi cuaca ekstrim yang berakibat terjadinya potensi hujan lebat di wilayah NTT khususnya Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Cuaca ekstrim tersebut sesuai peringatan dini dari BMKG akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. "Dan NTT menjadi salah satu daerah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrim yang dampak terjadinya hujan lebat di Indonesia," kata Agustinus.

Dijelaskan Agustinus, untuk penutupan kembali jalan darurat tersebut, pihak BPJN telah berkoordinasi dengan aparat Polri dan TNI yang melakukan pengamanan di sekitar lokasi longsor untuk tidak mengijinkan seluruh kendaraan melewati. "Kita sudah koordinasi dengan Polri maupun TNI untuk tutup total jalan darurat karena curah hujan masih tinggi," jelasnya.

Penutupan jalan darurat tersebut berdampak pada terjadinya antrian ratusan kendaraan. Antrian kendaraan terjadi baik dari arah Kupang menuju ke Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) maupun sebaliknya.

Sementara itu seorang pengguna jalan yakni Liger Banunaek yang hendak melewati lokas longsor tersebut mengaku tidak diijinkan oleh petugas untuk melewati jalan darurat di lokasi longsor. "Kita sudah lebih dari satu jam, tapi masih ditutup jalannya. Disini (lokasi longsor) masih hujan," kata Liger.

Dia mengatakan ada puluhan bahkan ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat yang hendak melintas tertahan dan tidak dijinkan untuk lewat jalan di lokasi longsor. Disampaikan Liger, mereka datang dari kota So`e dan hendak ke Kupang untuk melayat keluarga yang meninggal.

Tetapi sesampai di sekitar lokasi longsor sudah tidak bisa lewat. Belum ada penjelasan dari petugas sampai kapan penutupan jalan di lokasi longsor tersebut akan dilakukan. Sebelumnya tanah longsor terjadi pada Jumat (17/2/2023) malam sekitar pukul 22.30 Wita di Jalan Timor Raya KM-73, Desa Noelmina, Kecamatan Takari.

Material longsor tersebut menutupi seluruh badan jalan sejauh satu kilometer dengan timbunan tanah lebih dari sepuluh meter mengakibatkan arus lalu lintas Trans Timor lumpuh total. Akibat bencama tanah longsor tersebut ratusan kendaraan pun tidak bisa melewati lokasi tersebut dan mengantri lebih dari tiga kilometer baik dari arah Kupang maupun dari arah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

FOLLOW US