• Nusa Tenggara Timur

39 Orang Ikut Seleksi SIPSS, Wakapolda NTT Warning Panitia, Orang Tua dan Peserta

Imanuel Lodja | Selasa, 31/01/2023 09:58 WIB
39 Orang Ikut Seleksi SIPSS, Wakapolda NTT Warning Panitia, Orang Tua dan Peserta Wakapolda NTT, Brigjen Pol Heri Sulistianto memimpin penandatanganan pakta integritas di aula Rupatama lantai III Mapolda NTT, Senin (30/1/2023) petang.

KATANTT.COM--Sebanyak 39 orang mendaftarkan diri ikut seleksi inspektur polisi sumber sarjana (SIPSS) TA 2023 di Panda Polda NTT. Jumlah ini terdiri dari 30 orang pria dan 9 orang wanita dari berbagai disiplin ilmu.

Mereka berasal dari 14 program studi (prodi) yakni S1 Kedokteran umum (profesi) 2 orang, S1 Kedokteran gigi (profesi) 1 orang, S1 farmasi (profesi apoteker) 1 orang. Keperawatan (profesi) 7 orang, S1 biologi murni 2 orang, S1 kimia murni 3 orang, S1 teknik informatika (programming) 1 orang, S1 teknik informatika (jaringan) 2 orang.

S1 Ilmu Komunikasi (Public Relation) 2 orang, S1 Psikologi 2 orang, S1 Arsitektur 2 orang, S1 Hubungan Internasional 1 orang, S1 Akuntansi 9 orang dan S1 Ilmu Administrasi 4 orang.

Senin (30/1/2023) petang dilakukan penandatanganan pakta integritas di aula Rupatama lantai III Polda NTT dipimpin Wakapolda NTT, Brigjen Pol Drs Heri Sulistianto, dihadiri Irwasda, Kombes Pol Zulkifli, SST, MK, SH, MH, dan Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Satria Yusada, SIK, MS. Hadir pula orang tua dan peserta serta pengawas internal dan pengawas eksternal.

Wakapolda NTT, Brigjen Pol Drs Heri Sulistianto mengingatkan bahwa setiap seleksi diawali dengan pakta sejalan dengan komitmen Polri agar seleksi dilakukan secara bersih dan transparan.

Wakapolda NTT, Brigjen Pol Heri Sulistianto menyebutkan kalau panitia, orang tua dan calon peserta sudah mengucapkan sumpa serta menandatangani pakta integritas.

Wakapolda NTT, Brigjen Pol Heri Sulistianto berharap tidak ada pihak yang coba-coba bermain dalam proses seleksi ini. " jika ada yang masih melakukan tindakan diluar ketentuan maka tanda nya belum mampu dan belum mempersiapkan diri," tegasnya.

Ke depan pihaknya tidak mau tahu ada kejadian yang merugikan. "Panitia ada yang menjanjikan calon maka ada sanksinya," tandas mantan Kapolresta Kupang Kota ini.

Polri, tandasnya memiliki komitmen moral untuk mewujudkan tata kelola yang transparan, akuntabel dam humanis serta bebas KKN. Tes Psikologi tahap I dan Tes Kompetensi Keahlian (TKK) akan dilaksanakan dengan Computer Assissted Tes (CAT).

Tes kesehatan tahap I dan II, tes kesamaptaan jasmani, tes psikologi tahap II, penelusuran mental kepribadian (PMK) dilaksanakan secara terbuka dan transparan. Proses seleksi ini juga menggunakan metode One Day Service yang artinya peserta langsung dapat mengetahui hasil seleksi dihari yang sama.

Polda NTT juga bekerjasama dengan pihak terkait antara lain dari Itwasda dan Propam serta pengawas dari eksternal yakni AJI Kupang, IDI Provinsi NTT, Diknas, Ban-PT, LLDikti, Dukcapil, HIMPSI, Audit TI dan ahli TI untuk bersama-sama mewujudkan seleksi yang bersih, Transparan, Akuntabel, dan humanis (Betah).

"Saya berharap kepada seluruh peserta seleksi agar bekerjasama dengan seluruh panitia serta pengawas untuk mewujudkan proses yang clean dan clear sehingga dapat menghasilkan Perwira yang berintegritas," tandasnya.

Peserta seleksi diminta agar mempersiapkan diri dengan maksimal karena dalam kompetisi kalah menang adalah hal biasa. Panitia dan pengawas juga diingatkan agar prinsip BETAH menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas.

"Polri mencari anggota Polri yang sesuai kompetensinya sehingga kita lakukan seleksi dengan sistem BETAH melibatkan berbagai pihak untuk mengawasi proses seleksi ini," ujar Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Satria Yusada usai kegiatan ini.

FOLLOW US