• Nusa Tenggara Timur

Bintara Baru Ditempatkan di Mabes dan IKN, Ini Pesan Kapolda NTT

Imanuel Lodja | Rabu, 21/12/2022 20:35 WIB
Bintara Baru Ditempatkan di Mabes dan IKN, Ini Pesan Kapolda NTT Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma melantik 224 orang bintara remaja Polda NTT di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT di tengah guyuran hujan, Rabu (21/12/2022) petang.

KATANTT.COM--Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum, melantik 224 orang bintara remaja Polda NTT di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT, Rabu (21/12/2022) petang.

Pelantikan yang sempat diwarnai hujan ini dihadiri Wakapolda NTT, Brigjen Pol Drs Heri Sulistianto, Irwasda Polda NTT, Kombes Pol. Zulkifli, para pejabat utama Polda, Bhayangkari, orang tua dan undangan lainnya.

Dari 224 bintara remaja angkatan 48 ini, sejumlah bintara langsung ditempatkan di Mabes Polri dan ibukota negara di Kalimantan. Lima orang ditempatkan di IKN, satu orang ke Densus 88 Polri, satu orang di Intelkam Mabes, 1 orang di Polda Bali yang diarahkan ke bagian Laboratorium Forensik (Labfor).

Selain itu sejumlah bintara Rekrutmen Proaktif (Rekpro) dikembalikan ke Polres asal.
8 orang ke Polres Alor, 5 orang ke Polres Belu, 4 orang ke Polres Malaka, 43 orang ke Polres Rote Ndao, 6 orang ke Polres Sabu Raijua, 9 orang ke Polres TTU, satu orang Inafis, satu orang bintara logistik dan 4 orang ke Bid Dokkes Polda NTT serta 135 orang ke Polda NTT.

Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma membenarkan kalau dari 224 bintara remaja yang baru dilantik sebagian ditempatkan di Mabes dan IKN.

"Berapa pun juga yang ditarik ke Mabes untuk penempatan di IKN maka bintara remaja dan orang tua harus siap karena saat mendaftar sudah siap ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah NKRI, harus siap ditempatkan di IKN, Papua atau Aceh," tandasnya.

Diakui Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma dengan kehadiran 224 orang bintara remaja belum mencukupi kebutuhan personil Polri di Polda NTT.

Untuk memenuhi daftar susunan personil di Polda NTT, dari kebutuhan 25.000 orang yang tersedia saat ini baru 11.000 orang sehingga masih kurang. "Bisa dipahami karena menyangkut anggaran apalagi dua tahun terakhir ada recofusing anggaran karena pandemi covid 19," ujarnya.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma berharap ke depan jika ekonomi membaik maka akan ada penambahan personil. Diingatkan pula bahwa selama ini personil Polri sudah dilatih dan dibina maka harus siap melaksanakan tugas.

Jenderal polisi bintang dua ini berpesan kepada bintara remaja yang baru dilantik bahwa menjadi polisi adalah panggilan hati nurani dan tidak ada paksaan. "Polri tidak pernah memaksa seseorang menjadi polisi dan karena merupakan panggilan maka semua melaksanakan tugas dengan tulus, penuh tanggungjawab. Laksanakan tugas dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik," tegasnya.

Mantan Kadiv Hubinter Polri ini juga mengingatkan bahwa orang tua dan keluarga memiliki andil membina agar bintara tidak melakukan hal menyimpang dan pelanggaran.

Upacara penutupan pendidikan menandakan telah berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan pembentukan bintara Polri gelombang II TA 2022.

Secara keseluruhan jumlah anggota Polri telah bertambah 10.507 personel bintara remaja Polri terdiri dari 10.004 polisi laki-laki dan 503 polisi wanita.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 9.407 akan melaksanakan tugas sebagai bintara polisi tugas umum, 500 bintara Brimob dan 100 bintara Polair.

Dengan waktu pendidikan selama 5 bulan yang cukup singkat, bintara remaja diharapkan terus membekali kemampuan dengan belajar karena hidup merupakan pembelajaran yang panjang dan tidak pernah berhenti (life long learning).

Penutupan pendidikan bukan akhir dari perjalanan, akan tetapi awal dari pengabdian kepada masyarakat dan bangsa Indonesia dengan berbagai tantangannya.

Pendidikan dalam membentuk anggota Polri bukan saja memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan pada tugas umum, brigade mobil dan Polair semata. Namun yang utama dan pertama adalah membentuk anggota polri yang beriman dan bertakwa kepada Tuhannya dan memiliki akhlak yang mulia.

"Pendidikan itu untuk memuliakan manusia. dan sungguh mulia tugas polisi dengan memelihara rasa aman, menjaga kemanusiaan agar manusia menghormati manusia yang lain, dan mewujudkan kepatuhan warga berbagai aturan agar tetap lestari peradaban umat manusia di atas planet bumi ini," jelas Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma.

Para bintara remaja yang sudah mengucapkan sumpah sebagai anggota Polri diingatkan bahwa melekat tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Polri, termasuk konsekuensi bila melakukan pelanggaran dan kejahatan. "Tidak saja sanksi hukum yang akan diterima, namun juga sanksi disiplin dan kode etik, termasuk sanksi moral," tegasnya.

Saat ini Polri sedang dihadapkan dengan menurunnya tingkat kepercayaan publik yang disebabkan kasus yang melibatkan perwira tinggi polri dan kasus yang berkaitan dengan masalah moral, gaya hidup yang hedonis, dan etika perilaku yang menyakiti hati rakyat.

Oleh karena itu, untuk mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan publik, Polri menerapkan strategi quick wins Presisi untuk memperbaiki hubungan Polri dengan publik melalui optimalisasi kegiatan interaksi pada area publik, optimalisasi manajemen media untuk menjelaskan kinerja, dan zero penyimpangan personel.

Polri harus terus berbenah, SDM harus berkualitas, kinerja harus sesuai harapan rakyat. Jika tidak, public trust akan menurun, tergerus, rakyat tidak percaya lagi pada polisinya, terjadi fenomena civil obedience bahkan rakyat tidak patuh dan melawan kepada polisi, meningkatnya pelanggaran warga, tidak efektifnya berbagai program pemolisian, menurunnya motivasi petugas polisi dilapangan, dan berujung pada ketidakteraturan dan ketidaktertiban sosial.

Kepada bintara remaja diingatkan untuk memeegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya dalam pengabdian sebagai insan bhayangkara. Menjaga nama baik Polri dan menjunjung tinggi panji-panji Tribrata.

Senantiasa membangun komunikasi positif dan santun dengan masyarakat, serta perkuat sinergitas dan soliditas dengan TNI, pemerintah daerah, serta seluruh komponen bangsa lainnya guna memelihara stabilitas kamtibmas yang kondusif.

"Tingkatkan selalu kemampuan dan pengetahuan untuk mengembangkan diri agar tidak tertinggal oleh perkembangan situasi dan kondisi saat ini dan yang akan datang. Polisi adalah kita, kita adalah polisi, maka jadilah sosok panutan dan teladan bagi masyarakat," pesan Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma.

Penutupan pendidikan dan pelantikan ditandai dengan penyematan tanda jabatan dan pengambilan sumpah didampingi tokoh agama. Juga pelepasan balon merah putih angkatan 48 dengan penembakan balon oleh Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma.

FOLLOW US