• Nusa Tenggara Timur

Selama Tahun 2022, 15 Anggota Polri di Jajaran Polda NTT Kena Pecat

Imanuel Lodja | Sabtu, 17/12/2022 21:19 WIB
Selama Tahun 2022, 15 Anggota Polri di Jajaran Polda NTT Kena Pecat Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma saat penyerahan ijazah pendidikan pembentukan bintara polri gelombang II TA 2022 angkatan 48 di SPN Polda NTT, Sabtu (17/12/2022).

KATANTT.COM--Dalam kurun waktu 11 bulan di tahun 2022 ini atau sejak Januari-November 2022, ada 15 anggota Polri lingkup Polda NTT dipecat. Mereka dipecat karena melakukan berbagai pelanggaran disiplin dan kode etik Polri. Proses pemecatan dilakukan melalui sidang disiplin dan kode etik.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum, membenarkan hal tersebut, Sabtu (17/12/2022) saat pengalungan medali dan penyerahan ijazah siswa Diktuk Bintara Polri Gelombang II TA 2022 di SPN Polda NTT.

"Ada 15 anggota Polri di Polda NTT yang dipecat. Maka kalian harus jaga diri dan jaga profesi Polri karena ini merupakan berkat," ujarnya.

Diingatkan bahwa semua tugas adalah ibadah sehingga anggota Polri harus melakukan tugas dengan iklas dan tulus.
Anggota Polri juga menjalin kemitraan dengan masyarakat dan juga TNI karena Polri dan TNI adalah pilar negara maka perlu membangun hubungan yang baik dengan TNI. "(Polisi) tidak boleh arogan dan sombong, jaga solidaritas dan sinergitas dengan TNI," ujarnya.

Penyerahan ijazah merupakan pengukuhan siswa Diktuk Bintara Polri angkatan 48 yang dinyatakan lulus. Dengan menyandang status sebagai anggota Polri maka diharapkan paea lulusan angkatan 48 menunjukkan perilaku yang diteladani dengan semangat meningkatkan potensi diri yang memiliki integritas yang dapat dipercaya masyarakat.

Diharapkan ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dan bintara Polri tidak sombong dengan pangkat yang disandang karena saat ini sulit sekali menemukan orang yang jujur dan respek pada sesama serta memiliki integritas ketika bekerja.

Seseorang bisa sukses jika memiliki karakter dan akhlak serta jujur, disiplin, pandai bergaul karena karakter dan akhlak jauh lebih berharga.

Pada era revolusi industi 5.0 saat ini, lulusan bintara Polri diharapkan menunjukkan jati diri dengan menjaga karakter serta memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk bertahan dan menjadi pemenang di era revolusi industi 5.0.

Kapolda berpesan kepada anggota Polri agar tidak sombong dan berbangga diri. "Rasa bangga diri harus dimanifestasikan sebagai syukur dan tetap rendah hati karena pengabdian terbaik dinantikan oleh keluarga, masyarakat dam negara," ujar Kapolda.

Bintara Polri diminta tidak berhenti belajar dan berlatih karena ilmu pengetahuan dan ketrampilan tidak hanya diperoleh dari tenaga pendidik tetapi perlu belajar dan memaknai dari persoalan di lingkungan sekitar.

Kepada para calon bintara Polri, Kapolda berpesan agar menghindari perbuatan tercela dan perlaku yang merendahkan citra Polri.

Kapolda pun berpesan agar bintara Polri menjadi insan yang bangga menjadi anggota Polri dengan bersyukur dan rendah hati.

"Niatkan seluruh pelaksanaan tugas sebagai ibadah dan laksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan keiklasan," tandas kapolda NTT.

Anggota Polri juga perlu menjaga sinergitas karena Polri tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan mitra lainnya.

"Jadilah teladan, berbuat yang terbaik dan hindari perbuatan yang menurunkan citra Polri," tegas Kapolda NTT.
Menjadi anggota Polri juga adalah anugerah yang patut disyukuri dengan menunjukkan kinerja, disiplin, sikap, perilaku yang baik dan penuh dedikasi agar menjadi saluran berkat bagi sesama.

Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto, SST MK menyebutkan kalau 224 siswa menjalani pendidikan selama 5 bulan berasal dari Kabupaten Alor 13 orang, Belu 17 orang, Ende 13 orang, Flores Timur 5 orang, Kabupaten Kupang 6 orang, Kota Kupang 36 orang.

Kabupaten Lembata 3 orang, Manggarai 5 orang, Manggarai Barat 6 orang, Ngada 10 orang, Rote Ndao 47 orang, Sikka 6 orang, Sumba Barat 6 orang, sumba Timur 6 orang, TTS 5 orang, TTU 18 orang, Manggarai Timur 1 orang, Malaka 6 orang, Sumba Barat Daya 3 orang, Nagekeo 4 orang dan Kabupaten Sabu Raijua 8 orang.

Selain kegiatan di ruang kelas, 224 siswa ini melakukan latihan kerja di Polres Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Ende dan Sikka. Terdapat tiga siswa yang memperoleh nilai terbaik pada masing-masing aspek.

Siswa cendekia atau predikat akademik terbaik adalah Ari Yudhanto Pangestu. Kesamaptaan jasmani terbaik atau siswa trengginas yakni Ming Aretsun Fallo dan siswa tertabah atau mental terbaik yakni Noval Ramadhan. Upacara ditandai dengan penyerahan ijazah oleh Kapolda NTT dan pengalungan medali oleh Ka SPN Polda NTT.

 

FOLLOW US