• Nusa Tenggara Timur

Stunting di Kelurahan Oesapa Tersisa 373 Balita

Semy Andy Pah | Kamis, 17/11/2022 14:16 WIB
Stunting di Kelurahan Oesapa Tersisa 373 Balita Kiai Kia

KATANTT.COM--Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur termasuk salah satu kelurahan yang angka stunting terbilang tinggi. Saat ini jumlah balita stunting di Kelurahan Oesapa tersisa 373 orang dari 1.501 orang pada Agustus 2022.

Tak ayal, Lurah Oesapa, Kiai Kia aktif membangun komunikasi dan koordinasi serta kolaborasi dengan stakeholders terkait di Kota Kupang dalam mengatasi dan menekan angka balita stunting di Kelurahan Oesapa.

Lurah Oesapa, Kiai Kia saat dikonfirmasi, Kamis (17//11/2022) mengatakan bahwa pihaknya akan terus berusaha menekan angka stunting serendah mungkin.

"Kita terus melakukan koordinasi dan kolaborasi, terutama dengan nakes (tenaga kesehatan), khususnya dengan tim gizi dari Puskesmas untuk tangani stunting, tekan angka stunting di kelurahan oesapa ini," katanya .

Menurutnya, jumlah anak stunting di Kelurahan Oesapa sebanyak 373 orang dari 1.501 orang pada Agustus 2022. “Prosentasenya sekitar 24 persen,” ujar Kiai.

Kia mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang meminta stafnya mendata semua penderita stunting lengkap dengan alamatnya, supaya pihaknya dapat lebih mudah mencarikan orang tua asuhnya bagi setiap anak stunting.

"Saya juga minta data para penderita stunting itu by name by address, supaya orang tua asuh yang kita cari itu adalah mereka yang berada di sekitar tempat tinggal penderita stunting," ujarnya.

Selain itu, supaya yang diasuh itu tidak hanya materi tetapi batin juga. "Maksudnya kalau dia kasih barang atau materi, sesekali dia juga kunjungi anak yang diasuhnya supaya bisa tahu perkembangannya,” pintanya.

Dengan adanya langkah menemukan orang tua asuh bagi anak stunting berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan Kota Kupang, yang isinya meminta pihak Kelurahan Oesapa untuk mencari orang tua asuh bagi anak penderita stunting.

"Dengan kita mencari bapak asuh itu bisa. Tetapi saya menyarankan waktu itu, kita harus samakan persepsi dulu, misalkan nanti bapak asuh kasih duit, lalu siapa yang kelola dan pertanggung jawabannya nanti," pungkasnya.

 

FOLLOW US