• Nusa Tenggara Timur

Petani di Kupang Barat Ditemukan Meninggal di Rumah Kebun

Imanuel Lodja | Rabu, 06/04/2022 12:34 WIB
Petani di Kupang Barat Ditemukan Meninggal di Rumah Kebun ilustrasi_

KATANTT.COM--Warga Kupang Barat geger dengan penemuan jenasah Yosua Tosi (64), seorang petani warga RT 001/RW 001, Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang ditemukan meninggal di rumah kebun, Rabu (6/4/2022).

Korban ditemukan di RT 002/RW 001, Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Awalnya Halfi Obeng (33), seorang ibu rumah tangga yang juga tetangga korban datang ke rumah kebun milik korban untuk mengantar pisang kepada korban.

Namun setelah tiba di sekitar rumah kebun milik korban tersebut, Halfi melihat pintu rumah kebun dalam keadaan tertutup serta terdapat kerumunan lalat di sekitar rumah kebun.

Halfi juga mencium bau tidak sedap dari dalam rumah kebun tersebut. Setelah melihat hal tersebut, Halfi menelepon suaminya Yosan Tosi (36) untuk datang ke lokasi rumah kebun tersebut.

Yohan Tosi dan Afliana Minfini (50) datang ke rumah kebun tersebut. Afliana langsung menendang pintu rumah kebun tersebut sehingga pintu terbuka.

Pada saat pintu terbuka, mereka menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tidur tengkurap di bawah tempat tidur di dalam rumah kebun tersebut.

Melihat korban yang sudah meninggal dunia pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kupang Barat.

Halfi Obeng yang juga anak korban mengaku kalau korban sudah meninggalkan rumah sejak Kamis (30/3/2022) sekitar pukul 06.00 wita menuju rumah kebun untuk memetik kacang.

Pada Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 08.00 wita, Halfi masih bersama korban memetik kacang di kebun sampai sekitar pukul 14.00 wita.

Halfi kemudian pulang ke rumah meninggalkan korban yang tetap tinggal di rumah kebun tersebut.

Pada Senin (4/4/2022) petang sekitar pukul 15.30 wita, Halfi masih datang ke rumah kebun. Saat itu Halfi melihat pintu rumah kebun dalam keadaan tertutup.

Halfi pun berpikir kalau korban sedang berada di kebun untuk memetik kacang. Kemudian Halfi mengambil ember dan pergi untuk memanen jagung di kebun miliknya yang berjarak sekitar 400 meter dari rumah kebun milik korban.

Hingga pukul 17.30 wita, Halfi selesai panen jagung di kebunnya dan langsung pulang ke rumahnya serta tidak sempat bertemu dengan korban sama sekali.

Menurut keterangan pihak keluarga, korban sudah mengalami sakit gula darah kering sekitar 15 tahun belakangan dan kaki kiri korban semakin mengecil di bagian betis akibat sakit yang dialami korban.

Menurut informasi, korban dan istri keduanya sudah pisah ranjang sekitar 7 tahun lalu dan tidak tinggal bersama lagi dalam 1 rumah.

"Dari hasil olah TKP oleh tim Inafis Polres Kupang di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban," ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, SIK, MH, saat dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022) di Polres Kupang.

Proses olah TKP oleh piket SPKT serta Inafis Polres Kupang dan Personil Polsek Kupang Barat dipimpin Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu, SPsi.

Saat dilakukan pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, di bagian wajah korban sudah membengkak dan membiru serta mengeluarkan darah dari mata sebelah kiri akibat pembusukan. Seluruh tubuh korban sudah dipenuhi semut.

Dari hasil olah TKP juga ditemukan beberapa barang yang berada disekitar korban, diantaranya 2 buah linggis, 2 buah parang, 1 buah pisau, minyak urut dan obat-obatan, sendal jepit, baju kemeja putih dan celana trening biru yang digunakan korban.

Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang untuk dilakukan visum et repertum (VER) luar oleh tenaga medis.

Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta bersedia membuat surat pernyataan penolakan otopsi.

FOLLOW US