• Nusa Tenggara Timur

Biaya Perawatan Membengkak, Pemuda Korban Penikaman di TTU Terpaksa Keluar RS

Imanuel Lodja | Rabu, 15/12/2021 07:47 WIB
Biaya Perawatan Membengkak, Pemuda Korban Penikaman di TTU Terpaksa Keluar RS Korban penikaman, Vikrensio Alone Bnani saat menjalani perawatan di RSU Leona Kefamenanu namun keluarga memilih keluar dari ruang perawatan karena biaya makin membengkak.

katantt.com--Pemuda, korban penikaman di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Vikrensio Alone Bnani (14), siswa SMP asal Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa keluar dari Rumah Sakit Umum Leona, usai menjalani perawatan medis selama 11 hari.

Ia belum pulih namun korban dan keluarga memilih keluar dari ruang perawatan karena biaya makin membengkak.
Hingga saat ini, biays perawatan mencapai belasan juta rupiah.

Vikrensio merupakan korban penikaman dan penganiayaan sekelompok pemuda dari sebuah perguruan silat di Kefamenanu, TTU.

Vikrensio belum memiliki kartu berobat gratis, karena kedua orangtuanya tidak memiliki kartu BPJS.

Pekerjaan orangtua Vikrensio hanya serabutan, sehingga sejak tahun 2020, mereka tidak lagi membayar iuran BPJS.

"kami cek, total semua biaya Rp 16 juta lebih. Tapi tadi dari Pemda TTU sudah bantu Rp 12 juta, sisanya Rp 4 juta nanti kami yang bayar," ayah kandung Vikrensio, Zakharias Bnani, Rabu (15/12/2021).

Zakharias didampingi istrinya Petronela Bnani, mengaku, sisa uang Rp 4 juta yang dipakai untuk membayar biaya rumah sakit, itu juga berasal dari hasil pemberian keluarga dan kerabat yang prihatin dengan kondisi mereka.

Zakharias mengaku ketika korban masuk dirawat, berdasarkan diagnosis dokter jaga pada instalasi gawat darurat RS Leona Kefamenanu, anak mereka mengalami dua luka tusuk benda tajam.

Yang pertama, luka di dada bagian kiri bawah puting sedalam 0,5 milimeter.

Kemudian, di bagian punggung dengan tikaman sedalam 4,5 milimeter dan tembus paru paru hampir mengenai jantung.
Dengan kondisi seperti itu, anak mereka langsung dimasukan ke ICU.

"Anak kami ini dirawat sejak 3 Desember pukul 02.00 Wita. Dia dirawat selama lima hari di ICU. Kemudian hari ke-enam baru di ruang rawat inap hingga hari ini," ujar Zakharias.

Zakharias mengaku kalau saat ini, kondisi anaknya sudah mulai membaik. "Sejak kemarin, dia sudah bisa duduk di atas tempat tidur," katanya.

Dokter pun menyarankan, agar anaknya itu mengikuti terapi meniup balon, sehingga paru-parunya bisa segera pulih.

Selain itu, setiap tiga hari sekali, mereka harus membawa anaknya untuk kontrol di rumah sakit.

Aparat Satuan Reskrim Polres TTU sudah menangkap lima pria dari sebuah perguruan silat di wilayah itu. Mereka diduga menikam siswa kelas II salah satu SMP di Kota Kefamenamu, Vikrensio Alone Bnani (14).

Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Fernando Okteber mengatakan, lima pelaku tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Kelima tersangka itu adalah AJL (22), MB (37), AYT (26), YAPU (23) dan AS (26).

Para pelaku dijerat pasal 80 ayat 2 Undang-Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Korban dianiaya oleh sekelompok pemuda dan ditikam menggunakan sebilah pisau.

FOLLOW US