• Nusa Tenggara Timur

Hasil Tes DNA Keluar, Jenazah Ibu dan Anak di Kupang adalah Astrid Manafe dan Lael

Imanuel Lodja | Kamis, 25/11/2021 03:53 WIB
Hasil Tes DNA Keluar, Jenazah Ibu dan Anak di Kupang adalah Astrid Manafe dan Lael ilustrasi_balita

katantt.com--Misteri dan teka-teki soal identitas jenazah ibu dan anak yang ditemukan tanpa identitas di Kelurahan Penkase Oeleta Kota Kupang akhir Oktober 2021 lalu akhirnya terjawab setelah hasil DNA keluar.

Hasil DNA diperoleh pihak keluarga pada Rabu (24/11/2021). "Puji Tuhan, semua doa kita terkabul. hasil DNA sudah ada dan positif Astrid dan Lael. Saat ini sampai besok, keluarga persiapan ambil jenazah dan penguburan," kata Jack Manafe yang juga kakak sulung Astri Manafe, Rabu (24/11/2021) malam.

Jack dan keluarga pun langsung menggelar doa dan ibadah penghiburan pada Rabu malam di rumah duka.

Jack mengaku kalau Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan sudah menyerahkan berita acara kepada pihak keluarga.

"Kapolsek Alak sudah membuatkan berita acara penyerahan jenazah kepada kami selaku pihak keluarga. Jadi dua jenazah itu adalah Astri dan Lael anaknya ," kata Jack Manafe.

Kubur di Jalur 40

Keluarga pun mengagendakan menjemput kedua jenazah dari ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang pada Kamis (25/11/2021) siang sekitar pukul 11.00 wita.

"Jenazah akan kami bawa ke rumah dan ibadah pemakaman pada Pukul 15.00 wita," ujar Jack Manafe.

Selanjutnya jenazah dibawa ke tempat pemakaman keluarga di jalur 40 Kelurahan Sikumana Kota Kupang untuk dimakamkan.

Polda NTT Segera Rilis

Kapolda NTT Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH M.Hum yang dikonfirmasi Rabu (24/11/2021) malam mengakui bahwa seluruh proses tersebut akan disampaikan dalam rilis pada Kamis (25/11/2021).

"Besok akan dirilis resmi Humas Polda NTT," ujar jenderal polisi bintang dua ini.

Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan yang dikonfirmasi Rabu (24/11/2021) malam juga menyarankan agar wartawan langsung mengkonfirmasi ke Humas Polda NTT. "Nanti dengan Humas Polda saja," ujarnya.

Keluarga Sejak Awal Yakin

Sejak awal Jack Manafe yakin kalau jenazah itu adah adiknya Astri Evita Suprini Manafe (30) dan anaknya Lael (1 tahun).

Karena keyakinan itulah maka warga Jalan Perintis Kemerdekaan, RT 27/RW 08, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini mengijinkan ayahnya Yan Manafe dan ibunya diambil sampel untuk tes DNA dan hasilnya identik.

"Untuk pengambilan jenasah harus tunggu hasil DNA. setelah hasil DNA ada, baru diberikan SP2HP," ujar Jack Manafe.

Jack Manafe bersama sejumlah kerabatnya pernah menyambangi Polsek Alak menanyakan perkembangan kasus tersebut dan ditemui kanit Reskrim Polsek Alak, Ipda Gerry Agner T, STRk.

Dari polisi di Polsek Alak, Jack Manafe mendapat penjelasan bahwa SP2HP belum bisa diberikan pihak kepolisian kepada Jack M dan keluarga karena tetap menunggu hasil DNA.

"Karena penanganan kasus ini berdasarkan laporan perusahaan atas penemuan jenasah tanpa identitas," ujar Jack Manafe mengutip hasil pertemuan tersebut.

Pihak kepolisian sudah mengirim sampel DNA ke laboratorium forensik di Jakarta sejak awal bulan November 2021.

"Untuk kasus perkara sesuai penjelasan yang kami dapat sudah sampai tahap sidik. Secara umum semua saksi sudah diperiksa," tandasnya.

Sejak awal, Jack Manafe sangat yakin jasad seorang perempuan dan anak balita yang ditemukan di penggalian pipa di Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang, Sabtu (30/10/2021) lalu, merupakan adik kandung dan keponakannya.

Ciri fisik dan benda yang melekat di tubuh korban menjadi penguat dugaan Jack dan keluarga, sembari menunggu tes DNA.

Jack dan keluarga mengaku terkejut membaca berita terkait penemuan jenazah ibu dan anak. Dari ciri-ciri fisik yang ada sepertinya sama persis dengan ciri Astri dan bayinya.

Makanya setelah mengetahui kabar itu, mereka langsung bergerak ke ruang jenazah Rrumah Sakit Bhayangkara pada Senin (1/11/2021) usai autopsi. “Kami mengenali dari tangan dan kaki. Kalau wajah Astri sudah rusak sehingga sulit dikenali,” ujar Jack.

Keluarga juga ke Polsek Alak membuat laporan polisi soal berita kehilangan. “Kami mengenali topi dan baju seperti yang dipakai korban saat pergi dari rumah,” ujar Jack.

Mereka juga yakin kalau foto-foto penemuan mayat di lokasi kejadian persis dengan ciri korban. Ia menduga handphone, tas dan dompet sengaja dihilangkan pelaku untuk menghilangkan jejak.

Namun Jack mengaku kalau polisi sudah mengidentifikasi barang-barang dalam kamar korban seperti sisa lipstik dan pakaian korban.

Karena merasa yakin kalau jenazah tersebut adalah Astrid dan Lael, polisi dari Polsek Alak pun menyelidiki lebih lanjut dan ingin membuktikan kebenarannya.

Jack mengaku curiga kalau korban dibunuh orang dekatnya.

"Periksa Arca dan Bayu selaku rekan korban karena Arca yang menjemput korban dan membawa ke tempat kost Bayu,” ujar Jack.

Jack curiga kalau pelaku adalah orang-orang dekat korban. Ia juga meminta agar pelaku sebaiknya menyerahkan diri secara baik-baik dan mengakui perbuatannya.

Jack dan keluarga juga yakin kalau pembunuhan terhadap Astrid dan Lael berencana.

Ia berharap keterangan saksi di Rote Ndao bisa menjadikan kasus ini terang benderang.

Sambil menunggu hasil DNA, keluarga tetap menggelar ibadah dan doa malam serta berharap jenazah yang disimpan di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Kupang dimakamkan oleh pihak keluarga.

“Kami yakin itu adalah Astri dan Lael sehingga biarlah kami yang memakamkan jenazah secara baik-baik,” ucap Jack.

Astri sendiri memiliki seorang putra. Namun ia hamil dari mantan pacarnya yang sudah berkeluarga, memiliki istri dan anak.

“Pacarnya kami kenal namun tidak pernah ke rumah. Pacarnya sudah berkeluarga,” urai Jack.

Astri yang juga sarjana teknik jebolan Politeknik Negeri Kupang pacaran dengan Randy sejak SMA.

Namun Randy sudah menikah dengan orang lain tetapi menghamili Astri.

Semula Astri bekerja pada sebuah perusahan konsultan namun kemudian berjualan makanan secara online. Saat Astri hamil, penjualan makanan pun ia kurangi hingga melahirkan Lael pada 21 Oktober 2020 lalu.

Korban ditemukan berawal dari terciumnya bau busuk bangkai oleh para pekerja penggalian pipa air di sekitar proyek SPAM Kali Dendeng Kota Kupang akhir pekan lalu.

Saat itu pekerja curiga dengan bau busuk yang semula diduga bangkai binatang.

Para pekerja berinisiatif untuk mengangkat dengan menggunakan alat berat (eksavator) namun ternyata berisi 2 jenazah manusia.

Kasus penemuan dua mayat tersebut sudah dibuatkan Laporan Polisi nomor LP/B/06/X/2021/Sektor Alak, tanggal 30 Oktober 2021.

Kedua jenazah berjenis kelamin perempuan dewasa dan bayi laki-laki tanpa identitas ditemukan di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng di RT 001/RW 001, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (30/10/2021) petang

FOLLOW US