• Nusa Tenggara Timur

Gandeng KPPU Surabaya, Polda NTT Sidak Harga Sembako di Pasar

Imanuel Lodja | Selasa, 27/04/2021 15:16 WIB
Gandeng KPPU Surabaya, Polda NTT Sidak Harga Sembako di Pasar Tim Gabungan Ditreskrimsus Polda NTT dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) wilayah IV Surabaya melakukan sidak harga bahan kebutuhan pokok termasuk harga daging di Pasar Kasih Kelurahan Naikoten 1 Kupang, jelang hari raya Idul Fitri.

katantt.com--Direktorat Reskrimsus Polda NTT menggandeng Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) wilayah IV Surabaya melakukan sidak harga sembako di pasar Kasih Kelurahan Naikoten 1 Kupang, Selasa (27/4/2021).

Sidak ini dilakukan guna menjaga kestabilan harga bahan pokok dan penting menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Bulan Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2021, di wilayah NTT menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H.

Sidak dilakukan oleh Romi Pradhana Aryo (Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV) bersama Ero Sukmajaya (Kepala Bidang Penegakan Hukum Kanwil IV) serta Iptu Jhon Blegur dari Dit Reskrimsua Polda NTT.

Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Naikoten 1 Kupang, rata-rata terjadi kenaikan harga pasca bencana siklon tropis badai Seroja.

Harga telur yang semula 50.000 per rak naik Rp 5.000 menjadi Rp 55.000.

Harga kebutuhan pokok lainnya juga naik hingga Rp 5.000.

Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV Tomy Pradjana Aryo menjelaskan bahwa pengawasan terhadap pasokan tetap harus dilakukan, meskipun belum terdapat keluhan.

“Bagi KPPU pengawasan terhadap kelancaran pasokan penting dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya praktik penahanan pasokan yang berujung pada naiknya harga komoditas,” tutur Romy.

Kepala Bidang Penegakan Hukum Kanwil IV Ero Sukmajaya mengharapkan melalui kegiatan pemantauan di lapangan ini dapat memberikan informasi yang proporsional bagi masyarakat.

“Pengawasan yang kami lakukan pada hari ini menunjukan adanya kestabilan harga dan pasokan sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu melakukan panic buying dan sebaliknya menjadi sinyal bagi para pelaku pasar untuk tidak mencari keuntungan yang berlebihan,” tandas Ero Sukmajaya.

 

 

FOLLOW US