• Nusa Tenggara Timur

Bupati Alor Pejabat Publik Pertama di NTT yang Divaksin Sinovac bagi Lansia

Imanuel Lodja | Rabu, 17/02/2021 09:08 WIB
Bupati Alor Pejabat Publik Pertama di NTT yang  Divaksin Sinovac bagi Lansia Bupati Alor Amon Djobo menjalani peeriksaan kesehatan sebelum mendapat suntikan vaksin Sinovac sebagai pejabat publik di NTT yang pertama bagi lansia.

katantt.com--Bupati Alor pejabat publik pertama di NTT yang terima vaksin sinovac untuk lansia Bupati Alor, Amon Djobo yang telah berusia 61 tahun, Senin (15/2) siang mendapat vaksin sinovac.

Amon Djobo adalah kepala daerah di Nusa Tenggara Timur yang menerima vaksin sinovac setelah kementrian kesehatan memperbolehkan lansia menerima vaksin sinovac.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Alor, dr Ketut Indra Djaja Prasetya, kepada wartawan, Selasa (16/2). mengatakan Bupati Alor, Amon Djobo adalah pejabat publik pertama berusia lanjut yang telah menerima vaksin.

Menurut Ketut, sejak awal pencanangan vaksin di Kabupaten Alor pada 1 Februari 2021 lalu, Bupati Amon Djobo telah meminta untuk divaksin sinovac.

Tetapi karena pada tahap hanya untuk tenaga kesehatan dan berusia 18 sampai 59 tahun sehingga bupati belum bisa divaksin.

Tetapi ketentuan tersebut kemudian berubah, yang memperbolehkan lansia diatas 59 tahun untuk divaksin.

"Sehingga beliau (Bupati Alor) langsung bersedia untuk divaksin", kata dr Ketut.

Sebelum dilakukan vaksin, menurut dr Ketut, Bupati Alor Amon Djobo terlebih dahulu diregistrasi. Setelah itu dilakukan screening atau pemeriksaan darah dan wawancara. Dan karena dinyatakan sehat maka bupati Amon Djobo langsung di vaksin.

"Semua tahapan diikuti oleh pak bupati dan ada empat meja. Dan hingga akhir vaksin tidak ada efek samping yang dirasakan oleh beliau (Bupati)," tandas dr Ketut.

Disampaikan dr Ketut bahwa Bupati Alor Amon Djobo menerima vaksin sinovac atas inisiatif sendiri. Sehingga ketika ada perubahan ketentuan maka Bupati Alor Amon Djobo langsung bersedia untuk menerima vaksin.

Bupati Alor menerima vaksin sinovac 0,5 cc. Dan akan divaksin lagi 28 hari kemudian untuk vaksin tahap kedua.

Sementara itu, Bupati Alor, Amon Djobo yang dihubungi terpisah menjelaskan sejauh ini tidak ada efek samping yang dirasakan.

Dia menjelaskan bahwa ini bukan sebuah uji coba. Tetapi sebagai kepala daerah harus memberi contoh kepada masyarakat.

Sejak awal Amon Djobo yang telah berusia 61 sudah bersedia. Tetapi karena ketentuann untuk tahap untuk yang berusia 18 sampai 59 tahun sehingga dirinya belum bisa.

"Tetapi sekarang sudah bisa (untuk lansia) sesuai ketentuan sehingga saya langsung bersedia untuk divaksin", katanya.

Senin siang sekitar pukul 14.00 Wita bertempat di Gedung Wanita Kalabahi Bupati Amon Djobo divaksin.

Dia menjelaskan bahwa sebenarnya ada masyarakat, pejabat publik ataupun tokoh-tokoh yang masih kuatir dengan vaksin tersebut.

Tetapi vaksin tersebut sangatlah bagus. "Vaksin ini untuk daya tahan tubuh melawan covid, sehingga tidak ada efek samping apapun yang dirasakan," jelas Amon Djobo.

Ini menurut Amon Djobo, artinya sebagai pimpinan daerah sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mau menerima vaksin sinovac ini.

Dia menghimbau agar masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Alor untuk mau menerima vaksin tersebut.

"Karena sebelum divaksin pasti akan ada pemeriksaan dari tenaga kesehatan, bila memenuhi persyaratan secara kesehatan maka bisa langsung divaksin tetapi bila tidak (memenuhi persyaratan kesehatan) maka tidak mungkin divaksin," tegasnya.

Amon Djobo menjelaskan, dirinya yang sudah usia lanjut saja berani menerima vaksin. Sehingga masyarakat tidak perlu takut atau kuatir dengan vaksin untuk mencegah penularan covid-19.

Disampaikan Amon Djobo, bahwa walaupun telah mendapat vaksin tetapi protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.

"Protokol kesehatan juga harus terus dijalankan oleh masyarakat," jelasnya.

Dijelaskan Amon Djobo, program vaksinasi oleh pemerinrah ini adalah upaya-upaya kemanusiaan yang dila

FOLLOW US