• Nusa Tenggara Timur

Kecewa Layanan RS TNI AD di Kupang, Keluarga Ambil Paksa Jenasah Pasien Covid-19

Imanuel Lodja | Minggu, 14/02/2021 11:30 WIB
Kecewa Layanan RS TNI AD di Kupang, Keluarga Ambil Paksa Jenasah Pasien Covid-19 Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang saat mengevakuasi jenazah Covid-19 dari rumah keluarga menuju TPU Damai Fatukoa, Sabtu (13/2)

katantt.com--Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi Rumah Sakit TNI AD Wira Sakti (TNI AD WS) untuk memperbaiki pelayanan kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.

Seperti yang terjadi dengan pasien berinisial MA,62, warga Kelurahan Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT meninggal dunia dan oleh tim medis di Rumah Sakit TNI AD (RST) Wira Sakti Kupang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

MA meninggal pada Jumat (12/2) malam sekitar pukul 23.00 wita.

Dua jam pasca meninggal dunia, jenasah MA dievakuasi petugas RS TNI AD Wira Sakti Kupang dari ruang isolasi menuju ruang jenazah dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Kupang pun ke RST Wirasakti Kupang untuk mengevakuasi pasien meninggal dunia dengan prokes Covid-19.

Namun sekitar pukul 02.00 wita, pihak keluarga korban `mengambil paksa` jenazah MA.

Keluarga membawa pulang jenazah MA ke rumah duka di Kelurahan Solor menggunakan mobil Toyota Avansa hitam nomor polisi DH 1711 HH.

Tindakan ini dilakukan keluarga karena kecewa dengan penanganan pihak RS TNI AD WS Kupang.

MA dirawat di RS TNI AD WS sejak Selasa (9/2).

Saat itu pasien MA didiagnosa pneumonia (infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan).

Kemudian pasien MA di swab PCR pada tanggal 9 Februari 2021 dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Tiga hari setelah di rawat di RS TNI AD WS Kupang pasien MA meninggal dunia pada Jumat (12/2) malam sekitar pukul 23.00 wita.

Husein A (mewakili pihak keluarga) mengaku kalau keluarga kecewa dengan pihak RS TNI AD WS Kupang karena penanganan pasien yang meninggal dunia tidak mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Ia mengaku kalau pasien tidak diisolasi di ruangan isolasi Covid-19 namun dirawat bersama pasien umum yang bukan pasien Covid-19.

Kapolsek Oebobo, AKP Magdalena G Mere bersama Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar dan Kasat Intelkam Polres Kupang Kota, AKP Alberto Ponato menuju ke rumah duka berkordinasi dengan pihak keluarga MA.

Kepada polisi, pihak keluarga tetap bersikeras untuk menguburkan jenazah MA di pekuburan keluarga di Kelurahan Solor, Kecamatan Kota Lama-Kota Kupang

Mereka berusaha memberikan penjelasan kepada pihak keluarga.

Setelah berkoordinasi selama hampir 2 jam, pihak keluarga pun setuju untuk jenazah MA dimakamkan secara protokol covid-19 di TPU Damai Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Namun ada permintaan keluarga agar jenazah MA harus dimakamkan secara syariah Islam (dimandikan dan disholatkan) di rumah duka baru.

Selanjutnya baru diserahkan untuk dimakamkan di TPU Damai Kelurahan Fatukoa dengan protokol kesehatan Covid-19.

Tim gugus tugas pun mengijinkan keluarga korban memandikan jenasah MA dan disholatkan dengan APD lengkap Covid-19.

Tim gugus tugas kemudian mengevakuasi jenazah MA dari rumah duka ke mobil jenazah dan langsung dibawa ke TPU Damai Kelurahan Fatukoa.

Jenazah MA pun dikuburkan di TPU damai Kelurahan Fatukoa di dekat kuburan pasien Covid-19 lainnya.

Selama proses pemakaman jenazah terkonfirmasi Covid-19 mendapat pengamanan dan pengawalan dari anggota Polsek Kelapa Lima, Polsek Oebobo, Satuan Lantas, anggota Satuan Sabhara dan anggota Satuan Intelkam Polres Kupang Kota yang dipimpin Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti.

Dirawat di Ruang Isolasi

Dihubungi terpisah, Direktur RST Wirasakti Kupang, dr. Dini Henriyanto mengatakan, sejak terkonfirmasi positif covid-19, pasien MA tersebut langsung dipindahkan ke ruangan isolasi khusus Covid-19.

"Pasien dengan hasil swab PCR positif, kita rawat di ruang isolasi. Tidak benar, kalau pasien Covid-19 jalani perawatan gabung dengan pasien umum," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (13/2).

Menurut dia, RS TNI AD WS punya ruangan isolasi pasien Covid-19 yang sudah diverifikasi dinas kesehatan.

"Buat apa covid-kan orang? Saat tahu hasil swab positif, langsung dirawat di ruangan isolasi. Kalau dirawat di ruangan biasa, nakes kami juga takut," tandasnya.

 

 

FOLLOW US