• Nusa Tenggara Timur

Kepala Dusun V Desa Noelbaki Minta Kapolda NTT Tindak Tegas Elimelek Sutay

Djemi Amnifu | Sabtu, 13/02/2021 14:50 WIB
Kepala Dusun V Desa Noelbaki Minta Kapolda NTT Tindak Tegas Elimelek Sutay Kepala Dusun V Desa Noelbaki, Ibrahim Haeleke menunjukkan surat keterangan pengangkatan anak atas nama Elimelek Sutay berganti menjadi Elimelek Konay tertanggal 10 Januari 2010.

katantt.com--Kepala Dusun V Desa Neolbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, Ibrahim Haeleke meminta Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif untuk menindak tegas aksi penipuan dan pemalsuan identitas diri yang dilakukan Elimelek Sutay alias Elias Sutay.

Pasalnya, aksi penipuan yang dilakukan Elimelek Sutay telah merugikan orang lain karena Elimelek Sutay ternyata memiliki tujuan yakni ingin merebut dan menguasai tanah orang lain di Kota Kupang.

"Kita minta bapak Kapolda NTT yang terhormat, agar menindaktegas aksi penipuan dan pemalsuan dokumen yang dilakukan Eli Sutay karena sudah sangat meresahkan kami," kata Ibrahim Haeleke, Kepala Dusun V Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang kepada wartawan, Sabtu (13/2).

Ibraham mengaku menjadi korban penipuan Elimelek Sutay yang meminta dirinya bersama sejumlah tokoh masyarakat Dusun V Desa Noelbaki untuk menandatangani surat keterangan pengangkatan anak atas nama Elimelek Sutay menjadi Elimelek Konai pada tanggal 10 Januari 2010 silam.

"Dari awal saya sudah berulang kali tanya. Tujuan apa buat surat keterangan pindah marga ini. Tapi dijawab oleh Eli (Elimelek Sutay red) bahwa tidaka ada tujuan apa-apa. Ternyata, sekarang sudah terbuka semua kalau Eli punya tujuan lain," sesal Ibrahim.

Apalagi kata Ibrahim, sekarang ini Eli Sutay bekerjasama dengan Pit Konay alias Piet Johannes untuk merebut dan menguasai tanah warisan Keluarga Konay di Kota Kupang menggunakan cara-cara tidak benar.

Perbuatan Eli merekayasa surat keterangan pindah marga kata Ibrahim, jelas sangat meresahkan dan mencoreng nama baik masyarakat dan Pemerintah Desa Neolbaki.

"Saya bersedia memberikan keterangan sebagai saksi di Polda (Polda NTT red) atas laporan pemalsuan identitas diri Elimelek Sutay oleh saudara kami Marthen Konay," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, sejak kecil hingga dewasa Eli sesungguhnya bernama Elias Sutay bukan Elimelek Konai. Selain itu antara marga Konai di Tilong dan Konay di Kupang tidak ada hubungan darah sama sekali.

"Memang benar, Eli pung mama nama Theodora Konai tetapi bukan Konay (pakai Y Red) karena marga Konai di Tilong dan Konay di oesapa tidak ada hubungan sama sekali. Jadi kalau Eli mau pakai marganya Konai bukan Konay," terang Ibrahim.

Jauh sebelumnya Ibrahim sudah mewanti-wanti Eli bahwa jika dikemudian hari terjadi masalah dari surat keterangan pindah marga tersebut, maka Eli harus siap memeprtanggungjaabkan semua resikonya.

Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat kata Ibrahim, sudah menyatakan kesediannya untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya atas perbuatan Elimelek Sutay ini.

"Dia (Elimelek Sutay ReD) setelah buat surat ini (keterangan pindah marga Red) juga minta dibuat surat baptis di gereja Neolbaki. Saya tolak, karena Eli bukan asal di Noelbaki sini tapi asal dari Olio Desa Merdeka Kecamatan Kupang Timur," katanya.

Ia mengaku heran dan janggal saat Eli berusia 47 tahun, baru bersikeras pindah marga karena sesungguhnya dia (Elimelek Sutay red) lahir di Olio pada tanggal 15 April 1963.

Untuk diketahui, Elimelek Sutay sendiri adalah anak keempat dari Yakub Sutay alias Ako Foki alias Jako Foki dan ibu Theodora Sutay-Konai.

Tiga saudara Elimelek Sutay lainnya adalah Pieter Sutay, Meos Sutay dan Lamber Sutay almarhum.

Setelah ibunya Theodora Sutay-Konai meninggal sekitar 1975, Yakub Sutay alias Ako Foki alias Jako Foki menikah lagi dengan Sa`a Sutay.

 

 

 

 

 

 

FOLLOW US