• Nusa Tenggara Timur

Marthen Konay Sebut Statemen Elimelek Sutay Ibarat Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Djemi Amnifu | Jum'at, 12/02/2021 17:04 WIB
Marthen Konay Sebut Statemen Elimelek Sutay Ibarat Tong Kosong Nyaring Bunyinya Marthen Konay


katantt.com--Ahli waris Esau Konay yakni Marthen Konay menyebut pernyataan Elimelek Sutay di sejumlah media online yang mempolemikkan warisan Keluarga Konay ibarat `Tong Kosong, Nyaring Bunyinya"

"Elimelek Sutay kerboar-koar soal warisan Keluarga Konay ibarat tong kosong, nyaring bunyinya," kata Marthen Konay kepada wartawan, Jumat (12/2).

Tudingan Marthen Konay ini cukup beralasan karena nama Elimelek Konay tidak pernah ada dalam satu putusan hukum pun khususnya dalam perkara perdata.

Bagaimana kemudian, Elimelek Sutay tiba-tiba mengeluarkan pernyataan soal warisan Keluarga Konay yang telah berkekuatan hukum tetap.

Apalagi tegas Marthen Konay yang akrab disapa Tenny Konay bahwa Elimelek Sutay sering menyebut-nyebut nama Bety Bako Konay.

Namun sesunguhnya sangat naif karena Bety Bako Konay adalah tokoh fiksi alias tokoh fiktif karangan Bertolomeos Konay alias Bertholomeos Johannes, ayah dari Pit Konay alias Pieter Johannes.

Pasalnya, Bertholomeos Konay tidak dapat membuktikan jika dirinya adalah keturunan Konay.

Hal inilah yang kemudian oleh Mahkamah Agung Repbulik Indonesia menolak permohonan kasasi Bertholemeos Konay sesuai putusan MA RI nomor: 63K/Pdt/Sip/1953 tertanggal 31 Agustus 1955.

"Bertholemeos dan Pieter saja tidak tahu apa lagi orang yang baru mau melibatkan diri membantu dan membela Pieter seperti Elimelek Sutay ini,tanpa mencari tahu duduk berdirinya persoalan warisan Keluarga Konay," ujar Tenny Konay.

Menurut Tenny, warisan Keluarga Konay berasal dari Yohanis Konay sesuai perkara nomor 8/1951 tertanggal 23 Mei 1951 junto putusan nomor 19/1952 tanggal 28 Agustus 1952 dan jo putusan MA. RI 63 K/ Sip/ 1953 tanggal 31 Agusutus 1955

Ia menjelaskan kedua putusan ini hanya disebutkan nama Yohanis Konay (kakek dari Esau Konay Red) sebagai ahli waris yang sah.

Sedangkan Baty Bako Konay tidak ada dalam perkara hanya menyebut Bartolomeus dan Pieter merupakan turunan dari Bety Bako Konay.

"Jadi silahkan Piter mencari warisan Baty Bako Konay bukan memberi kuasa kepada Elimelek untuk menjual tanah milik Esau Konay peninggalan Yohanis Konay," tegasnya.

Tenny menilai jika Elimelek Sutay berlindung pada putusan MA RI Nomor: 828/Pid/2016 maka sangat jelas sekali dirinya tak bisa membedakan perkara perdata dan pidana.

"Putusan 828 itu adalah perkara pidana? Kalau Elimelek Sutay tak bisa membedakan perkara perdata dan perkara pidana namun kemudian koar-kaor di media maka benar sekali tong kosong nyaring bunyinya," kata Tenny.

Untuk itu lanjut Tenny, akan diuji di Polda NTT sesuai laporan pemnalsuan identitas nomor 372 yang dilaporkannya.

 Secara terpisah, Elimelek Sutay mengaku bahwa dirinya sesungguhnya marga Sutay sebagaimana ketiga saudaranya yang lain yang juga bermarga Sutay.

Namun Elimelek Sutay tak menampik jika marga Konai yang disandangnya merupakan nama leluhur sehingga dirinya tak bisa menolak marga leluhur tersebut.

"Beta (saya red) tidak bisa menyangkal karena itu kita punya nama leluhur dong. Kita orang Timor pasti ada nama-nama leluhur dan kita pasti tidak bisa kasih tinggal nama-nama halaik (tidak beragama Red) dong," sambungnya.

Elimelek Sutay mengaku jika marga Konai baru dipakai setelah dirinya diangkat oleh pamannya, Folkes Konai sekira tahun 2010 silam.

"Beta kira bukan dari 2010 sa tapi sudah dari dulu beta pakai marga Konai, karena beta memang sonde gampang-gampang langsung pakai marga Konai," sebut Elimelek.

Ia kembali menambahkan bahwa dirinya bebas memakai marga Sutay atau Konai tetap satu leluhur yakni Bety Bako Konay.

Ditanya soal keterlibatan dirinya bersama Pieter Konay memberikan statemen di media online soal warisan keluarga Konay meski tak pernah berperkara, disangkal oleh Elimelek Sutay.

"Kalau beta dulu pernah berperkara dengan bapak Minggus Konay. Jadi sebenarnya itu perkara perdata nomor:828 itu perdata," ujarnya.

Untuk diketahui Elimelek Sutay sendiri adalah anak keempat dari Yakub Sutay alias Ako Foki alias Jako Foki dan ibu Theodora Sutay.

Tiga saudara Elimelek Sutay lainnya adalah Pieter Sutay, Meos Sutay dan Lamber Sutay almarhum.

Setelah ibunya Theodora Sutay meninggal sekitar 1975, Yakub Sutay alias Ako Foki alias Jako Foki menikah lagi dengan Sa`a Sutay.

 

 

 

 

 

FOLLOW US