• Nusa Tenggara Timur

Rutan Kupang Sementara Stop Terima Tahanan

Imanuel Lodja | Jum'at, 29/01/2021 13:57 WIB
Rutan Kupang Sementara Stop Terima Tahanan Kakanwil Hukum dan HAM NTT, Merciana Djone didampingi Kadiv PAS, Mulyadi dan Kepala Rutan Kelas IIB Kupang, Muhamad Rizal Fuadi menggelar jumpa pers.

katantt.com--Rumah tahanan (Rutan) Kelas IIB Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk sementara waktu tidak menerima tahanan.

Kebijakan ini diambil setelah belasan penghuni Rutan Kupang terpapar virus Covid-19.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Hukum dan HAM NTT, Merciana Djone didampingi Kepala Divisi Pemasyasrakatan (Kadiv Pas), Mulyadi dan Kepala Rutan Kelas IIB Kupang, Muhamad Rizal Fuadi kepada wartawan di kantornya, Rabu (27/1) mengakui kalau kebijakan ini sudah diterapkan sejak pekan lalu.

Namun hak-hak warga binaan tetap diberikan tetapi warga binaan tidak menerima kunjungan tamu dan keluarga dari luar.

Pelaksanaan sidang bagi warga binaan di Rutan Kupang juga dilakukan secara online dan warga binaan tidak diijinkan keluar dan tidak menerima tamu.

"Bertemu keluarga cukup dengan menelepon atau video call," tandasnya.

Disebutkan hingga saat ini ada 12 warga binaan terpapar covid-19 terdiri dari 9 orang narapidana dan 3 orang tahanan.

Mereka ditempatkan di blok D sebagai blok khusus dan ditangani dua tenaga dokter masing-masing dokter relawan dan dokter CPNS kementerian Hukum dan HAM.

Ia memastikan kalau Rutan dan Lapas di NTT aman.

"Hanya beberapa saja penghuni Rutan Kupang yang terkonfirmasi Covid-19," tandasnya.

Saat ini kesehatan dan gizi warga binaan dan narapidana sangat dijaga ketat.

"Kami tidak terima tahanan lagi untuk menghindari tambahan kasus baru. Tugas kami untuk melindungi warga binaan apalagi ada warga binaan Lansia berusia 92 tahun," tandasnya.

Kadiv Pas, Mulyadi mengakui kalau awalnya ada 38 warga binaan yang terpapar.

Angka ini diperoleh karena sebelumnya dilakukan tes swab PCR pada 150 orang dan ada 2 sampel narapidana positif sesuai hasil dari RSU SK Lerik Kota Kupang.

Screning dilakukan pada 2 napi. Juga dilakukan pool swab PCR yakni dengan sistem kelompok.

"Satu kelompok ada 12 orang. Saat 1 anggota kelompok positif maka anggota kelompok lainnya juga dikategorikan positif, padahal yang lainnya negatif. Maka muncul angka 38 orang positif," tambahnya.

Belakangan saat pemeriksaan tahap II, hanya 12 orang yang positif Covid-19.

Diakuinya, sejak Covid-19 mewabah awal Maret 2020 lalu, maka tiap Lapas dan Rutan di NTT membuat bilik steril, rutin cek suhu.

Diakui pula kalau warga binaan di Rutan cukup banyak sehingga tahanan yang memiliki suhu badan 37 derajat langsung diisolasi.

Sementara tahanan baru yang suhu badan diatas 37 derajat tidak diterima masuk Rutan.

Sementara warga binaan yang berstatus narapidana langsung dipindahkan ke Lapas guna mengurangi warga binaan di Rutan. "Yang positif covid langsung kita isolasi dengan penanganan medis," tambahnya.

Kepala Rutan Kelas IIB Kupang, Muhamad Rizal Fuady memastikan kalau hanya ada 12 orang tahanan yang positif Covid-19.

Mereka menghuni 3 hunian kamar di Blok D dan ada penanganan medis oleh petugas yang selalui dilengkapi APD.

Kepada warga binaan juga diberi ramuan tradisional serta minuman jahe dan herbal untuk mencegah.

Ia memastikan warga binaan tetap beraktivitas seperti biasa tetapi mereka keluar secara bergantian sesuai daya tampung ruang terbuka dalam rangka pencegahan.

Secara rutin juga dilakukan testing untuk mengetahui kepastian serta tracking untk mencegah Covid-19 termasuk deteksi dini untuk mitigasi Covid-19.

Ia menjelaskan pula kalau semua yang terpapar Covid-19 adalah orang tanpa gejala dan sebenarnya sehat.

"Kita juga tidak bisa memastikan mereka terkena virus dari mana," tambahnya.

Isolasi dan pemberian asupan makanan dan vitamin terus ditingkatkan.

Disisi lain guna memutus mata rantai covid-19 maka pemberian makanan oleh petugas kejaksaan dihentikan namun ditunjuk pihak ketiga untuk menyediakan makanan bagi warga binaan.

"Kita lakukan ini agar tidak ada pihak luar yang datang ke rutan dan dikuatirkan membawa virus," tandasnya.

Proteksi dilakukan baik dari dalam maupun dari luar rutan.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil PCR gelombang kedua bagi warga binaan dan pegawai Rutan Kupang yang belum keluar.

 

FOLLOW US