• Nusa Tenggara Timur

Kapolda NTT Minta Jajaran Polres TTS Jalankan Tugas Sebagai Ibadah

Imanuel Lodja | Sabtu, 23/01/2021 19:43 WIB
Kapolda NTT Minta Jajaran Polres TTS Jalankan Tugas Sebagai Ibadah Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif saat berkunjung ke Mapolres TTS, Sabtu (23/1)

katantt.com--Berbagai pembenahan yang dilakukan Kapolres TTS, AKBP Andre Librian mulai dari pembenahan sarana prasarana kantor dan pembenahan personil mendapat apresiasi dari Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif.

Saat berkunjung ke Polres TTS, Sabtu (23/1) Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif memuji pembenahan yang dilakukan Kapolres TTS, AKBP Andre Librian seperti peningkatan karier dan pemberian reward bagi personil berprestaai dan punishment kepada yang melakukan pelanggaran.

Keberadaan 3 rumah ibadah masjid, gereja dan pura di lingkungan Polres TTS serta agenda pembinaan rohani setiap hari Kamis bagi anggota Polres TTS diapresiasi Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif.

Selain itu pembenahan taman depan dengan slogan `I Love Polres TTS` termasuk renovasi ruangan dan Mako Polres TTS diapresiasi karena Mako Polres TTS makin baik.

"Saya mengapresiasi apa yang dibenahi Kapolres TTS dan jajaran," tandas jenderal polisi bintang dua ini.

Kunjungan kerja ke Polres TTS merupakan kunjungan terakhir ke-21 Polres di jajaran Polda NTT dan bukti konsistensi Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif menjalankan perintah pimpinan Polri.

Jaga Kepercayaan

Kepada para perwira dan anggota Polres TTS, Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif menitipkan berbagai pesan.

Ia berharap agar anggota Polres TTS menjadikan tugas sebagai amanah, kepercayaan dan kehormatan dari negara.

"Jadikan (tugas) amanah sebagai ibadah, jika (tugas) dilakukan dengan benar maka tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan tugas," ujarnya.

Terkait pandemi Covid-19 saat ini, Lotharia Latif mengingatkan anggota dan ASN Polri harus tetap bersyukur.

Walau ada pandemi Covid-19 namun anggaran dan gaji anggota TNI, Polri dan ASN tidak dipotong, padahal banyak perusahan-perusahan yang mengurangi karyawan dan memotong gaji karyawan.

"Banyak perusahaan yang harus merumahkan karyawannya dan melakukan pengurangan gaji karyawan. Sementara gaji anggota TNI, Polri dan ASN tidak ada yang dipotong. Hak-hak anggota Polri tetap dibayarkan," jelasnya.

Untuk itu, Lotharia Latif meminta anggota Polri tidak menyakiti hati rakyat.

"Kita bisa begini karena rakyat membayar pajak," ujarnya.

Jangan Arogan

Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif juga menggugah motivasi anggota Polri dalam bekerja.

"Jangan ada polisi yang arogan dan menyakiti hati rakyat," imbuhnya.

Orang nomor satu di Polda NTT ini kembali menegaskan dalam melaksanakan tugas, anggota Polri agar tidak menjadi bagian dari masalah tetapi menjadi bagian dari solusi.

"Jika menjadi bagian dari masalah di masyarakat maka pada saat pensiun anda akan menderita, tetapi jika menjadi bagian dari solusi maka anda akan disayangi masyarakat," tegasnya.

Selain itu, anggota Polri diminta menjadi contoh yang selalu dicari masyarakat melalui pelayanan terbaik serta menjadi polisi yang menjadi panutan.

Ia mengingatkan pula agar dalam pelaksanaan tugas, anggota Polri perlu menanamkan kesadaran.

"Kita yang dibutuhkan Polri, bukan Polri yang butuhkan kita. Berikan yang terbaik untuk kesatuan dan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Lotharia Latif mengingatkan agar Polri membiasakan yang benar tetapi jangan membenarkan yang biasa.

Kepada jajaran penyidik, ia menyatakan agar selalu berlatih pelaksanaan olah tempat kejadian perkara dalam mengungkap kasus.

"Agar cepat ungkap kasus, utamakan profesionalisme dan harus ada olah TKP. Jika malas maka (kasus) tidak akan terungkap. Jika ada kasus maka polisi terutama Kasat dan Kapolsek harus hadir di lokasi," tegasnya.

Kekurangan Personil

Kapolres TTS, AKBP Andre Librian dalam paparannya memaparkan soal kondisi personil yang masih sangat minim.

Polres TTS memiliki 437 personil dan 17 ASN sementara di Polsek tersedia 137 anggota tersebar di 14 Polsek.

Dari 32 kecamatan di Kabupaten TTS, hanya ada 14 Polsek, 12 Polsubsektor tanpa kantor.

"Dengan jumlah penduduk di Kabupaten TTS 496.000 orang maka 1 polisi berbanding 1.000 orang," ujar Andre Librian.

Ia mengakui Polres TTS kekurangan perwira di mana dari kebutuhan 27 orang AKP, hanya tersedia 5 orang perwira berpangkat AKP.

Selain itu, Polres TTS mengalami kekurangan 664 bintara Polri.

Saat ini potensi kasus dan masalah keamanan adalah batas wilayah dengan Kabupaten Malaka, kasus konflik lahan di Besipae, tambak garam dan penolakan pembangunan rumah ibadah mushola di kompleks kantor pengadilan agama Kabupaten TTS.

Ia menambahkan dalam satu minggu ini terjadi penambahan kasus Covid-19.

Sebelumnya ada 4 korban meninggal dunia naik menjadi 8 orang meninggal dunia dalam pekan ini karena Covid-19.

FOLLOW US