• Nusa Tenggara Timur

Kapolda NTT Tak Tolerir Anggota Polri Pelaku KDRT

Imanuel Lodja | Sabtu, 23/01/2021 18:18 WIB
Kapolda NTT Tak Tolerir Anggota Polri Pelaku KDRT Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif saat tatap muka dengan jajaran Polres Timor Tengah Selatan (TTS) di Mapolres TTS.

katantt.com--Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif tidak akan mentolerir anggota Polri maupun ASN Polri yang melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Saya akan minta Propam proses anggota Polri dan ASN Polri yang melakukan KDRT. Saya tidak akan tolerir," tegas Kapolda NTT, Irjen Pol lotharia Latif saat tatap muka dengan jajaran Polres Timor Tengah Selatan (TTS) didampingi Kapolres TTS, AKBP Andri Librian di Mapolres TTS, Sabtu (23/1).

Jenderal polisi bintang dua ini mengingatkan kalau angka KDRT di NTT cukup besar.

Ia menegaskan pihaknya tidak mau mendengar ada anggota Polri yang melakukan KDRT dan tindakan tersebut tidak akan ditolerir.

Orang nomor satu di Polda NTT ini kembali mengingatkan bahwa polisi dituntut untuk berperilaku baik dimulai dari lingkungan keluarga.

"Saya akan proses jika ada anggota yang melakukan KDRT pada istri," tegasnya.

Data kasus kekerasan terhadap perempuan di NTT pada tahun 2020 sebanyak 677 kasus.

Ia menyebutkan kalau kaum perempuan sangat rentan pada tindak kekerasan fisik maupun psikis.

Namun saat ini perempuan merasakan kebebasan walaupun masih ada kekerasan pada perempuan.

Jenderal polisi bintang dua ini menambahkan kekerasan terhadap perempuan di NTT terus meningkat.

Pada tahun 2018, Polda NTT menerima laporan 637 kasus, tahun 2019 sebanyak 721 kasus dan hingga Agustus 2020, Polda NTT mendapat laporan 414 kasus kekerasan pada perempuan yang didominasi KDRT dan pelecehan seksual.

Program Woman Car Day merupakan program kreatif Polda NTT sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi yang dialami perempuan yang rentan pada kejahatan baik kekerasan asusila, fisik dan psikis.

"Wujud nyata dari Polda NTT dalam program wonen car day yakni pelayanan pengurusan SIM di Satpas Polda NTT dan Polres jajaran khusus perempuan pada setiap hari sabtu," tandasnya.

Hal ini dilakukan agar semua pihak semakin meningkatkan perlindungan dan mengangkat harkat serta martabat perempuan yang selalu dijaga dan dihormati.

Lotharia Latif menyampaikan bahwa ide inovatif Women Care Day dilatarbelakangi dari falsafah Ina Bo`i dari bahasa Rote yang mengandung maksud Ibu Tersayang berarti bahwa masyarakat NTT menempatkan seorang perempuan berada pada derajat yang sangat tinggi.

Foto : Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif saat bertatap muka dengan jajaran Polres TTS untuk menyampaikan kebijakan Polri.

 

FOLLOW US