• Nusa Tenggara Timur

Disambar Petir, Tiga Warga di Kupang Tewas, Empat Warga Dirawat Intensif

Imanuel Lodja | Rabu, 02/12/2020 04:26 WIB
Disambar Petir, Tiga Warga di Kupang Tewas, Empat Warga Dirawat Intensif Anggota Polsek Kupang Timur saat melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi di lokasi tiga warga yang tersambar petir.

katantt.com--Tiga warga Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas disambar petir.

Sementara 4 warga lainnya harus menjalani perawatan intensif pasca kejadian ini karena luka dan trauma tersambar petir Selasa (1/12) siang.

Para korban merupakan tukang yang mengerjakan pekerjaan saluran di Dusun Saenenu, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

Tiga korban meninggal dunia masing-masing Matias Morreira,35, warga Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Matias Morreira mengalami pendarahan pada telinga kanan, luka bakar dibagian dada depan dan rusuk kiri dan kanan.

Korban kedua, Edemundo D. C. Da Concecao,20, warga Desa Raknamo, Kecamatam Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang meninggal dunia setelah mengalami pendarahan pada telinga bagian kiri dan dan luka bakar pada perut.

Sementara korban ketiga, Herman Da Conceicao Kusmau,18, warga Dusun III, Desa Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang meninggal dunia karena mengalami luka bakar akibat sambaran petir pada pinggul bagian kiri.

Sementara 4 korban selamat yang dirawat intensif di RSU SK Lerik Kota Kupang masing-masing Carlos Soares,59, warga Desa Raknamo mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.

Antonio da Conceicao,24, warga Desa Oefeto mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.

Antoni Marqez,40, mengalami sakit pada bagian dada dan telinga serta Manuel Soares,22, mengalami sakit pada bagian dada dan telinga.

Ketujuh korban mengerjakan pekerjaan proyek pembuatan saluran air di dusun Sanenu, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang dari CV Wika dan baru satu bulan mengerjakan saluran tersebut.

Hengki Tonci Kase,57, dari CV Wika kepada wartawan di RSU SK Lerik Kota Kupang mengemukakan kalau para pekerja saat itu bernaung di sebuah rumah daun di sebuah tanah lapang.

"Saat itu sedang hujan lebat disertai kilat dan guntur. Saat juga istrahat makan jadi mereka berteduh di rumah daun," tandasnya.

Saat itu lah kilat dan petir menyambar rumah daun dan menewaskan tiga orang korban. Sedangkan 4 pekerja lainnya juga terdampak dari kejadian ini.

Para pekerja kemudian melaporkan ke polisi di Polsek Kupang Tengah. Para korban dievakuasi ke rumah sakit SK Lerik kota Kupang.

Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Fekas di RSU SK Lerik, Selasa (1/12) menyebutkan peristiwa ini terjadi ketika para korban sedang mengerjakan saluran di lokasi kejadian.

Selang beberapa menit cuaca mendung disertai dengan hujan lebat sehingga para pekerja menghentikan pekerjaan dan berteduh di rumah kebun yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Di dalam rumah kebun tersebut terdapat 7 orang yang mana 3 orang korban duduk bercerita dan 4 orang lainnya dalam keadaan tidur.

"Tiba-tiba terdengar gemuruh guntur disertai dengan kilat yang langsung menyambar para korban yang sedang berada didalam rumah kebun," tandasnya.

Ketiga korban sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi dengan posisi 2 korban saling bertindih dan 1 korban dalam keadaan terpental.

"Mereka berteduh dalam rumah daun dekat lokasi kejadian yang terbuka dan tersambar petir," tandasnya.

Polisi bakal memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian dan korban yang selamat serta salsi lain yang mendukung proses hukum lebih lanjut.

Sesuai dengan pemeriksaan luar oleh tim medis RSU SK Lerik Kota Kupang bahwa kejadian ini murni akibat sambaran petir saat berteduh di rumah kebun.

Keluarga korban juga menerima kematian sebagai musibah.

 

FOLLOW US