• Nusa Tenggara Timur

Tercium Harum Cendana Ketika Jenazah Eduardus Nabunome Tiba di Rujab Wabup TTS

Christofel Baitanu | Kamis, 15/10/2020 17:17 WIB
Tercium Harum Cendana Ketika Jenazah Eduardus Nabunome Tiba di Rujab Wabup TTS Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay bersama Ketua DPRD TTS, Marcu Buana Mbau dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK TTS Jennie Luisa Konay menerima jenasah almarhum Eduardus Nabunome di rujab Wabup TTS, Kamis (15/10).

katantt.com--Tercium harum cendana yang cukup menyengat ketika peti jenasah almarhum Eduardus Nabunome tiba di rumah jabatan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan.

Jenasah almarhum Eduardus Nabunome disambut langsung Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay di halaman rujab Wabup TTS bersama Ketua DPRD TTS, Marcu Buana Mbau dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten TTS Jennie Luisa Konay, Kamis (15/10).

"Ada mujizat setelah kami bawa jenazah (Eduardus Nabunome Red) tiba di rumah jabatan Wakil Bupati TTS. Saat Wabup TTS (Johny Army Konay Red)hendak melayat jenazah almarhum tiba-tiba tercium harum wangi cendana dan dirasakan semua orang," kata Aleksander Nabunome, mewakili Keluarga Nabunome.

Ia menyebut aroma wangi cendana makin menyengat saat Wabup TTS, Johny Army Konay menyelimuti peti jenasah almarhum Eduardus Nabunome menggunakan kain adat Mollo bercorak merah putih.

"Bagi kami almarhum saudara kami merupakan tokoh atletik bersejarah karena berhasil mengharumkan nama Kabupaten TTS tetapi juga Provinsi NTT bahkan negara indondesia di mata dunia," ujarnya.

Sementara Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay menyatakan almarhum Eduardus Nabunome merupakan salah satu tokoh di dunia atletik nasional dan internasional.

Semasa hidupnya, Eduardus Nabunome berhasil mengharumkan nama Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur bahkan Indonesia hingga ke manca negara.

"Almarhum semasa hidunya mewakil NKRI dan meraih prestasi gemilang. Karena itu almarhum wajib di semayamkan di rumah jabatan Wakil Bupati TTS," ujarnya.

"Ini rumah sejarah, rumah milik rakyat dan almarhum merupakan tokoh sejarah maka almarhum wajib di semayamkan di rumah jabatan walau hanya sebentar," sambung Johny Army Konay.

Ia mengaku sempat melihat jenasah almarhum ketika disemayamkan di rujab Wabup TTS. Tercium aroma wangi cendana yang cukup menyengat mengundang tanya bagi semua warga TTS yang datang melayat.

"Sekitar 30 menit aroma wangi cendana ketika jenasah disemayamkan di rumah jabatan sebelum peti jenasah ditutup menggunakan selimut (kain adat Mollo Red) warna merah putih," jelasnya.

Ia mengamini peristiwa tersebut sebagai sebuah catatan sejarah atas jasa almarhum yang berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara semasa hidupnya.

Jenasah almarhum disemayamkan di rumah jabatan Wabup TTS sambil menunggu kadatangan anak-anaknya sebelum jenasah dibawa ke kampung halamannya di Desa Kaeneno Kecamatan Fautmollo.

 

Keywords :

FOLLOW US