Proyek jaringan transmisi ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak 2019.

"Puji syukur, dengan rampungnya jaringan transmisi bawah tanah ini, kita bersama berupaya mewujudkan Kota Makassar menuju wilayah Zero Down Time," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa di Makassar, Minggu (11/10/2020).

Menurut dia, Kota Makassar sebagai gerbang KTI, sangat penting memiliki sistem kelistrikan yang andal, sehingga siap menopang kebutuhan masyarakat serta pertumbuhan investasi di Sulsel.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya berterima kasih kepada semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah yang sudah memberikan dukungan penuh dan bersinergi dalam mewujudkan infrastruktur ketenagalistrikan ini.

"Jaringan yang memiliki lintasan sepanjang 22 kilo meter sirkuit (kms) ini akan melanjutkan aliran listrik dari jaringan yang telah rampung beberapa minggu lalu, yakni jaringan transmisi 150kV Punagaya - Tanjung Bunga," imbuh Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana.

Patut diketahui, pusat Kota Makassar melalui GIS 150 kV Bontoala, sebelumnya hanya dipasok listrik secara radial dari GI 150 kV Tello melalui GI 150 kV Tallo Lama.

Sementara itu, Manager Bagian Proyek Jaringan PLN UPP Kitring Sulsel Adrian Djamaludin mengatakan pertimbangan proyek jaringan transmisi bawah tanah yang dipasok secara ring terhadap pusat aktivitas kota dimaksudkan untuk melakukan pencegahan pemadaman di pusat kota meskipun jaringan dr GI 150kV Tello ke GI 150kV Tallo Lama mengalami gangguan.

Tak hanya di Sulsel, PLN juga tengah mengejar PSN lainnya di Sulawesi Barat (Sulbar) melalui pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar sampai dengan Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu guna menopang kebutuhan listrik bagi segenap masyarakat dan potensi investasi di Sulawesi.