katantt.com--Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Jhony Army Konay minta pengurus dan anggota Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) memulihkan citra negatif organisasi bela diri ini. Pasalnya, selama ini sudah terbangun opini di masyarakat bahwa PSHT sebagai organisasi bela diri sering membuat keributan.

"PSHT bukan organisasi silat yang terlarang yang doktrinnya bermusuhan, tetapi PSHT merupakan organisasi bela diri yang hadir di negara ini untuk mangasah daya dan karsa di bidang olah raga dan patut dikembangkan," kata Wabup TTS, Jhony Army Konay saat menghadiri pengukuhan warga tingkat satu PSHT Cabang Soe sekaligus memberi pembekalan kepada 2000 warga PSHT di GOR Nekmese Soe, Senin (7/9).

Army--sapaan karibnya menegaskan kehadiran PSHT di Kabupaten TTS adalah untuk mengasah kemampuan setiap masyarakat dalam upaya membela diri dan berolah raga sesuai amanah PSHT.

Hanya saja kata Army,--selama ini di Kabupaten TTS telah terbentuk opini miring tentang kehadiran organisasi bela diri PSHT selalu membuat keributan. Apalagi ada banyak kejadian melibatkan anggota PSHT bahkan sampai menelan korban jiwa sehingga PSHT perlu diwaspadai.

Karena itu, Army berharap PSHT menjaga nama baik dan membantu pemerintah dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban. PSHT harus menujukkan karekteristik sebagai sebuah organisasi bela diri yang menjunjung tinggi sportifitas dan persaudaraan.

Kendati demikian pemerintah hadir untuk menyatakan kepada masyarakat Kab TTS bahwa PSHT merupakan organisasi pencak silat yang diakui negara. PSHT harus menunjukkan karakteristik yang mengutamakan persaudaraan merendah dan selalu kompak di lingkungan masyarakat.

"Junjung tinggi amanah PSHT yang sebenarnya yaitu saling menghargai satu sama lain termasuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar kita," pinta Army.

Ia juga meminta PSHT terus mengembangkan olahraga bela diri kepada masyarakat agar tum buh menjadi manusia yang sehat jiwa dan raga. Jika ada masalah harus diselesaikan secara kekeluargaan tidak sampai harus adu fisik hingga menelan korban.

"Kalau pun ada masalah di luar jangan dibawa ke dalam organisasi PSHT. Apalagi sampai memprovokasi dan memenas-manasi anggota PSHT untuk melakukan adu fisik. PSHT harus bisa meredam dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan," katanya. (ito)