Selama tiga tahun terakhir atau dalam kurun waktu 2022-2024, sebanyak 224 perempuan dan anak dipulangkan dari Malaysia ke masing-masing daerah asalnya di NTT. Selama tahun 2022 terdapat 65 kasus, tahun 2023 sebanyak 74 kasus dan tahun 2024 terdapat 83 Kasus.
Perahu motor bermuatan sembilan orang pekerja migran Indonesia (PMI) tenggelam di Malaysia. Kecelakaan laut ini menyebabkan satu orang tewas dan dua oranh dinyatakan hilang. Sementara enam orang penumpang selamat.
Petrus Tupen Gego alias Rahman (50), Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural/ilegal asal Kabupaten Flores Timur, meninggal di Malaysia. Rahman yang sudah 30 tahun bekerja di Malaysia meninggal di Hospital Kajang Malaysia pada 11 Juli 2024 lalu.
Jenazah Agustinus Mali, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Malaysia karena dibunuh dibawa ke Kabupaten Belu. Jenazah batal diberangkatkan ke Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dimakamkan.
Paulus Mau (40), asal Kelurahan Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu dan Agustinus Mali (50), asal Desa Elopada, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat, merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya meninggal dunia di negara Malaysia.
Jenazah Atira, balita berusia 4 tahun yang meninggal di Malaysia dipulangkan ke kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Atira merupakan anak dari pasangan suami istri Mikael Manhitu dan Mince Kase, Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kelantan, Malaysia.