• Nusa Tenggara Timur

Kisah Andreas, Penjual Es Batu Sukses Biaya Kuliah di Labuan Bajo

Wilibrodus Jatam | Kamis, 13/03/2025 11:51 WIB
Kisah Andreas, Penjual Es Batu Sukses Biaya Kuliah di Labuan Bajo Andreas penjual es batu di Labuan Bajo

KATANTT.COM---Ekonomi keluarga yang pas-pasan membuat Andreas Jenabu (24) bertekad membuka usaha jual Es Batu di Kota Labuan Bajo untuk membiayai kuliah bersama saudarinya.

Menurut Andreas, biaya hidup di Labuan Bajo kabupaten Manggarai Barat sangat mahal, jadi tidak bisa mengandalkan pengasihan orang tua bertani apalagi untuk membiayai kuliah anaknya.

"Rata-rata teman saya di kampus itu mereka kuliah sambil kerja. Biaya hidup di Labuan Bajo sangat mahal jadi kita harus memiliki penghasilan yang cukup untuk biaya hidup sehari-hari juga biaya kuliah," kata pria 7 (tujuh) bersaudara itu pada Selasa (11/3/2025).

Pria asal Bonda Lembor Selatan itu juga menceritakan, pertama masuk di labuan bajo tahun 2019 bekerja sebagai sopir.

"Sambil menyelam minum air. Saya bekerja sebagai sopir dan sepulang kerja saya membuat usaha es batu di rumah kontrakan," katanya.

Anak kedua dari pasangan Yosep Sudin dan Vinsensia Mutiara Murti itu juga mengatakan, sejak tahun 2020 mulai fokus membuka usaha jual es batu

"Tahun 2020 saya berhenti bekerja sebagai sopir. Modal hasil kerja selama setahun saya kembangkan usaha jual es batu," ucapnya.

Sekretaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Karteker Labuan Bajo itu menambahkan, sampai sekarang usaha jual es batu sangat membantunya dalam membiayai kuliah sampai selesai dan sekarang sedang membiayai kuliah saudarinya.

"Di Labuan Bajo kebutuhan es sangat tinggi karena daerah panas, jadi dari hasil penjualan es tersebut saya bisa meraup keuntungan kurang lebih Rp. 300.000 perharinya. Ini sangat membantu kami untuk bisa memenuhi kebutuhan dan biaya kuliah," pungkasnya.

Andreas yang akrab disapa San itu menuturkan, kebutuhan es batu yang paling banyak adalah para nelayan dan penjual ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kampung Ujung Labuan Bajo.

"Jadi mereka membutuhkan es untuk merawat ikan tersebut, sehingga setiap jam 6 pagi saya harus pergi mengantarkan es batu kepada nelayan dan penjual ikan di TPI," ungkap Mahasiswa UT kupang Pokjar Labuan Bajo itu.

"Begitu banyak peluang usaha di Labuan Bajo. intinya punya niat, karena yang menikmatinya kita sendiri," tambah Andreas.

 

FOLLOW US