• Nusa Tenggara Timur

Bentrok Antar Warga di Kalabahi-Alor Berlanjut, Polisi Siaga dan Tingkatkan Patroli

Imanuel Lodja | Minggu, 16/02/2025 12:25 WIB
Bentrok Antar Warga di Kalabahi-Alor Berlanjut, Polisi Siaga dan Tingkatkan Patroli Anggota Polres Alor dan turun ke lokasi bentrokan sehingga berhasil meredakan para pemuda Kampung Baru Kelurahan Nusa Kenari agar tidak melakukan aksi kekerasan.

KATANTT.COM--Tawuran antar pemuda Wetabua, Kelurahan Wetabua dan pemuda Kampung Baru, Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, kembali berlanjut. Aksi tawuran antar kelompok pemuda dari dua wilayah ini terjadi lagi pada Sabtu (15/2/2025) tengah malam.

Tawuran terjadi di Simpang empat Putra Lio. Saat itu Lurah Nusa Kenari melaporkan keresahannya karena para pemuda sudah mulai berkumpul dan akan melakukan tawuran antara pemuda Wetabua dan Pemuda Kampung Baru, Kelurahan Nusa Kenari.
 
Polisi pun turun tangan dan turun ke lokasi sehingga berhasil meredakan para pemuda Kampung Baru Kelurahan Nusa Kenari agar tidak melakukan aksi kekerasan.
 
Namun jelang dini hari memasuki hari Minggu (16/2/2025), semakin banyak massa dari pemuda Kampung Baru yang diduga bersiap melakukan aksi balasan.
 
Polisi kewalahan menghadapi para pemuda ini  sehingga penyerangan pun kembali oleh pemuda Kampung baru terhadap pemuda Kelurahan Wetabua.
 
Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman bersama Kabag Ops Polres Alor, AKP I Ketut Sedra serta seluruh anggota Polres Alor langsung turun ke lokasi kejadian. Polisi menghimbau agar masyarakat untuk tidak melakukan aksi dan minta warga agar tetap tenang.
 
Namun massa aksi tidak menghiraukan himbauan polisi. Kapolres pun memerintahkan untuk mencegah pertikaian dengan cara mengamankan para pelaku tawuran yang menggunakan senjata tajam.
 
Selang beberapa saat, YBL (28), warga  Sawah Lama, Desa Lendola, Kecamatan Teluk Mutiara yang tergabung dalam kelompok pemuda kampung baru melakukan aksi.
 
Saat itu ia membawa senjata tajam berupa busur anak panah lokal, panah Ambon atau panah wayer dan parang untuk menyerang pemuda Kampung Wetabua. Ia kemudian diamankan polisi. HIngga Minggu pagi, Kapolres Alor bersama anggota masih mengamankan lokasi untuk mengantisipasi terjadinya tawuran susulan.
 
Disamping itu, polisi tetap menghimbau kepada para pemuda dari kedua kampung untuk sesegera mungkin membubarkan diri dan kembali ke rumah masing - masing guna menghindari konflik yang lebih besar yang dapat mengakibatkan korban jiwa.
 
Pada Minggu jelang pagi, RM, seorang pemuda dari Lipa, Kelurahan Kalabahi Tengah, Kecamatan Teluk Mutiara datang dalam keadaan mabuk pasca konsumsi minuman keras.
 
RM diduga memprovokasi massa yang sementara beristirahat di seputaran Kampung Baru. Diduga RM meminta pemuda Kampung Baru untuk  menyerang kampung Wetabua.
 
Massa Kampung Baru rupanya tersulut sehingga turun ke arah simpang  Putra lio dan menyerang, melempar dan memanah ke arah Kampung Wetabua.
 
Anggota Polres Alor dan bersama Kompi 4 Yon A Brimob yang sementara siaga dan berjaga di lokasi langsung mencegah aksi dua kelompok pemuda ini.
 
Kapolres Alor pun turun tangan  melerai para pemuda untuk tidak melakukan aksi tawuran dan memberikan himbauan kepada para pemuda maupun masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas.
 
Kapolres juga mengingatkan soal hari Minggu sehingga menghimbau agar para pemuda mempersiapkan diri ke gereja mengikuti ibadah.
 
Beruntung dari kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Namun kerusakan menimpa sejumlah bangunan rumah yang terkena lemparan batu.
 
Hingga Minggu pagi, situasi dan kondisi baik di Kampung Baru maupun di Wetabua masih kondusif, namun para pemuda dari Wetabua dan kampung Baru masih berjaga-jaga di kampungnya masing-masing.
 
Pada Sabtu (15/2/2025) subuh sekitar pukul 02.30 wita terjadi tawuran di Simpang Putra Lio, Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor. Kejadian ini menyebabkan tujuh orang terkena panah saat terjadinya tawuran tersebut.
 
Tujuh korban ini merupakan warga Kampung Baru yakni Muhammad Usman (38), Noven Banaweng (33), Yufi Lobang (30), Glen Jonathan Selly (18), Oskar B. Lelanghulu (22), Riyanto Imanuel Mauko (19) dan Ressy Leyn (19). Dua dari tujuh orang korban merupakan pelajar SMA di Kabupaten Alor.
 
Ketujuh korban yang tinggal di Kampung Baru, Kelurahan Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor terkena panah pada leher dan belakang. Diduga para korban dipanah oleh pemuda Wetabua.
 
"Tawuran itu melibatkan pemuda dari Kelurahan Wetabua dan Kampung Baru. Ada tujuh orang terkena panah dan lemparan batu," ujar Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, Sabtu petang.
 
Supriadi menuturkan kejadian itu berawal saat tiga pemuda dari Kelurahan Wetabua pergi ke Kampung Baru dan mengeluarkan kata-kata provokasi. Pemuda Kampung Baru yang tersulut emosi langsung melakukan penyerangan.
 
Aksi tawuran pun tak terhindarkan hingga tujuh orang terkena panah dan dua orang lainnya terkena lemparan batu. Polisi yang mendapati informasi terkait tawuran itu langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pembubaran.
 
"Anggota saya dari SPKT Polres Alor dan personel Brimob Kompi 4 Yon A Polda NTT dikerahkan semua untuk membantu pembubaran massa," ujar Supriadi.
 
Setelah upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan, tawuran akhirnya berhasil dibubarkan. Kedua kelompok pemuda kemudian membubarkan diri. Sedangkan korban yang terkena panah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi.
 
Supriadi menegaskan polisi masih berjaga di lokasi guna mencegah potensi bentrokan susulan. Terhadap pelaku pemanahan, polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari para pelaku. "Kami masih kumpulkan bukti-bukti dan mencari pelaku untuk proses lebih lanjut sesuai hukum dan aturan," imbuh Supriadi.
 
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. Hal itu bertujuan untuk menjaga ketertiban serta keamanan di lokasi kejadian.

FOLLOW US