• Nusa Tenggara Timur

Ungkap Penyebab Siswi SMP di Sabu Raijua Keracunan, Polisi Tunggu Hasil Laboratorium

Imanuel Lodja | Rabu, 10/07/2024 19:49 WIB
Ungkap Penyebab Siswi SMP di Sabu Raijua Keracunan, Polisi Tunggu Hasil Laboratorium Aparat Satreskrim Polres Sabu Raijua saat turun melakukan olah TKP dan identifikasi kasus keracunan yang dialami tiga siswi SMP.

KATANTT.COM--Aparat Polres Sabu Raijua masing menunggu hasil laboratorium terkait kasus keracunan makanan yang menyebabkan tiga warga harus menjalani perawatan medis.

Namun demikian, tiga korban sudah mulai pulih setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Para korban pun sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah dibekali resep dan obat.

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis saat dikonfirmasi, Rabu (10/7/2024) mengakui kalau polisi sudah mengambil sampel sisa makanan dan minuman yang dikonsumsi para korban sebelum kejadian untuk uji laboratorium.

"Belum ada hasil laboratorium dari rumah sakit umum daerah Sabu Raijua. Kami masih menunggu hasil laboratorium," tandas Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis.

Namun demikian para korban sudah mulai pulih dan sehat kembali dan masih dalam perawatan untuk pemulihan. Tiga orang warga di Dusun Bali, Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, diduga keracunan makanan. Mereka mengalami lemas usai sarapan nasi kuning dan minum kopi merk Tugu Buaya.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (4/7/2024) pagi di RT 011/RW 006, Desa Bodae, Sabu Raijua. Ketiga korban masing-masing Lena Bangngu (41), Piga Dule (49) dan Bendelina Alu Mangngi (15). Ketiganya merupakan sii SMP di Sabu Raijua.

Arif Alu Mangngi yang tinggal bersama para korban mengaku kalau saat bangun tidur, ia kaget melihat ketiga korban sudah dalam keadaan lemas tak berdaya.

Arif pun ke rumah tantenya, Welmince Alu Mangngi dan memberitahukan kalau kakak dan neneknya sudah lemas. Welmince mendatangi TKP dan menemukan ketiga korban dalam keadaan lemas.

Ia memberitahukan kepada suaminya dan melaporkan kepada Kepala Dusun III Mikael Lado dan kepala dusun melaporkan kepada Bhabinkamtibmas Desa Bodae, Bripka Oscar Lay.

Kapolsek Sabu Timur, Ipda Mustarif Ibrahim berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua, Iptu Deflorintus M. Wee meminta Bhabinkamtibmas menghubungi Puskesmas Bolou untuk mengevakuasi korban ke Puskesmas.

Ketiga korban diperiksa dokter Runi Yuftari Lobo Huki dan dirujuk ke RSUD Menia untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. Saat dokter di Puskesmas Bolou memeriksa, kondisi ketiga korban mengalami penurunan suhu tubuh dari standar normal,

Ketiga korban sempat mengeluarkan busa dari mulut dan sempat muntah saat pemeriksaan di Puskesmas. Selain itu tensi darah semula rendah namun setelah diinfus sudah kembali normal/stabil.

Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua, Iptu Iptu Deflorintus M. Wee dan anggota serta Kapolsek Sabu Timur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti tiga buah gelas bekas minum kopi dari ketiga korban,l, sampel kopi yang tersisa di dalam sebuah ceret pengaduk kopi.

Juga diamankan sisa nasi kuning dalam plastik kecil, sampel air dari dalam sumur milik para korban yang airnya diambil lalu di masak guna membuat kopi, sampel air panas sisa dari termos milik korban.

Selain itu bungkusan kunyit bubuk yang dipakai untuk mengolah nasi kuning, sampel minyak goreng dan bungkusan masako.

Terungkap kalau Bendelina Alu Mangngi membuat kopi dengan air panas yang dimasak di dapur dan ketiga korban mengkonsumsi kopi tersebut.

"Dugaan sementara korban mengalami keracunan namun jenis racunnya belum diketahui karena masih pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kapolres.

Dugaan lain, para korban mengkonsumsi kopi Tugu Buaya yang sudah habis masa berlaku. Namun tim identifikasi Polres Sabu Raijua belum menemukan kemasan kopi dimaksud.

Pihak Puskesmas juga menyampaikan bahwa belum ada alat utk mendeteksi kandungan zat racun pada kopi dimaksud. Para korban dirawat intensif di RSUD Menia, Kabupaten Sabu Raijua.

FOLLOW US